Laman

8 Okt 2010

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS TEKNIKAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KOMITMEN HUBUNGAN DARI PELANGGAN

Komitmen hubungan merupakan basis usaha perusahaan untuk meraih sukses dan keberlanjutan dalam lingkungan persaingan bisnis yang ketat. Namun beberapa penelitian terdahulu belum menemukan kesepakatan bahwa kondisi ini berlaku umum untuk setiap industri dengan anteseden yang sama yaitu penanganan keluhan, kepercayaan pelanggan, kualitas fungsional dan kualitas teknikal. Apakah kemudian komitmen hubungan menjadi jaminan efek positif terhadap kinerja pemasaran produk dan keunggulan persaingan yang berkelanjutan. Salah satu industri yang memiliki permasalahan dengan komitmen hubungan dengan pelanggan akibat akselerasi persaingan yang tinggi adalah jasa service kendaraan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan dasar kesenjangan hasil penelitian terdahulu tentang penanganan keluhan, kepercayaan pelanggan, kualitas fungsional dan kualitas teknikal dalam konteks komitmen hubungan dengan pelanggan pada bengkel Toyota di Nasmoco Pekalongan sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Jumlah responden yang dijadikan sebagai input penelitian adalah 100 orang. Teknik analisis yang dipakai untuk menginterpretasikan dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik Structural Equational Modeling (SEM) dari paket software AMOS 4.01. Dari hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa faktor-faktor penanganan keluhan, kepercayaan pelanggan, kualitas fungsional dan kualitas teknikal menjadi efek positif bagi terbentuknya komitmen hubungan dengan pelanggan. Temuan ini mengkonfirmasi sebagian besar peneliti-peneliti terdahulu yang meneliti tema-tema yang sejenis dengan model dan objek penelitian yang lebih spesifik.

ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN

Seiring semakin tingginya persaingan antar perusahaan, khususnya perusahaan jasa dan fakta bahwa kepuasaan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa dan mutu produk jasa akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisasi jasa dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan agar perusahaan jasa khususnya perusahaan swasta mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan cara membandingkan antara harapan dan persepsi pelanggan tentang kualitas pelayanan dan mutu produk yang diterima oleh pelanggan sehingga diharapkan perusahaan jasa dapat merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat menghasilkan mutu produk bermutu yang merupakan sumber daya manusia yang andal dalam era globalisasi yang penuh dengan persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kualitas pelayanan dan mutu produk terhadap kepuasan pelanggan.

PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN, MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN, DAN PENGELOLAAN MEREK TERHADAP KUALITAS HUBUNGAN FRANCHISE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENJUALAN

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek terhadap kualitas hubungan franchise dan pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja penjualan. Berdasarkan teknik purposive sampling, didapatkan sampel sejumlah 130 perusahaan franchise di Semarang dan Yogyakarta. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows 11.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hubungan franchise, dan kualitas hubungan franchise berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penjualan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan kinerja penjualan, perlu memperhatikan faktor-faktor seperti kualitas hubungan franchise kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek, karena faktor-faktor tersebut terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja penjualan. Implikasi teoritis dan saran-saran bagi penelitian mendatang juga diuraikan pada bagian akhir dalam penelitian ini

STRATEGI ALIANSI: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESANNYA SERTA IMPLIKASINYA PADA KEUNGGULAN BERSAING

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh atribut aliansi, resolusi konflik, perilaku komunikasi, kepercayaan, komitmen, dan lingkungan terhadap kesuksesan strategi aliansi dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Sampel penelitian ini adalah toko-toko komputer PT. Kahar Duta Sarana, sejumlah 156 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut aliansi, resolusi konflik, perilaku komunikasi, kepercayaan, komitmen, dan lingkungan berpengaruh terhadap kesuksesan strategi aliansi dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Manajer perusahaan PT. Kahar Duta Sarana dalam meningkatkan kesuksesan aliansi perlu lebih memperhatikan atribut aliansi dan perilaku komunikasi daripada variabel lainnya, hal ini dikarenakan atribut aliansi dan perilaku komunikasi mempunyai koefisien yang paling tinggi yaitu sebesar 0,23. Manajer perusahaan PT. Kahar Duta Sarana dalam meningkatkan keunggulan bersaing perlu memperhatikan kesuksesan aliansi, hal ini dikarenakan kesuksesan aliansi mempunyai koefisien yang tinggi yaitu sebesar 0,31.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA

Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum penjualan perdana. Saham-saham yang tercatat di pasar perdana pada umumnya diminati investor karena memberikan initial return. Return ini mengindikasikan terjadinya underpricing saham dipasar perdana ketika masuk pasar sekunder. Underpricing adalah kondisi dimana harga saham pada waktu penawaran perdana relative terlalu murah dibandingkan harga dipasar sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variable-variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing pada sektor saham keuangan di bursa efek Jakarta untuk periode 2000-2006. Factor-faktor tersebut adalah Debt to Equity Rasio, Return On Assets, Earning per Share, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham. Pada periode tersebut terdapat 28 perusahaan sektor keuangan yang dapat digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini mengunakan regresi berganda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variable Debt to Equity Rasio, Return On Assets, Earning per Share, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Prosentase Penawaran Saham terhadap tingkat underpricing Hasil analisis regresi secara parsial menunjukan bahwa hanya Earning Per Share yang berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Sedangkan secara simultan diperoleh hasil variabel Debt to Equity Rasio, Return On Assets, Earning per Share, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham tidak berpengaruh secara signifikan tehadap underpricing.

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN NILAI KAPITALISASI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2002 s.d 2006

Latar belakang dilakukannya penelitian yang berjudul Analisis Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap Return Saham , adalah karena adanya kondisi ekonomi yang tidak stabil yang menyebabkan fluktuasi kinerja keuangan beberapa perusahaan dan adanya inkosistensi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh faktor-faktor fundamental dan nilai kapitalisasi pasar terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002 – 2006.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1) terdaftar di BEI selama jangka waktu 2002-2006 dan berupa perusahaan Manufaktur. (2) tersedia laporan keuangan selama tahun 2002-2006. (3) selalu memperoleh laba (4)dan tidak memiliki ekuitas negatif. Data yang dibutuhkan diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002-2004 yang diperoleh jumlah sampel 49 perusahaan. Teknik Analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Uji hipotesis menggunakan t statistik untuk menguji pengaruh variabel secara parsial dan Uji f-statistik untuk menguji variabel secara bersama-sama terhadap return saham dengan level of significance 5%. Selain itu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000%. Secara parsial hanya variabel Return on Asset (ROA), Price to Book Value (PBV) dan nilai kapitalisasi pasar yang berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI tahun 2002-2006 karena signifikansi kurang dari 5 % yaitu berturut-turut sebesar 1,2 % , 2,6 %, 0,8 % . Sedangkan Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Kemampuan prediksi dari kelima variabel secara simultan adalah sebesar 8,8 %. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kinerja faktor fundamental yang diukur dengan Return on Asset (ROA), Price to Book Value (PBV) dan kapitalisasi pasar digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham perusahaan Manufaktur di BEI pada periode 2002-2006.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAYA TENAGA PENJUAL GUNA MENINGKATKAN KINERJANYA

Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk menguji apakah ada pengaruh dari kepercayaan diri, tantangan pekerjaan, umpan balik manajer, dan ambiguitas peraturan terhadap upaya tenaga penjual. Kedua, untuk menguji apakah ada pengaruh upaya tenaga penjual terhadap kinerja tenaga penjual. Ketiga, untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap upaya tenaga penjual Bank Mandiri Regional Loan Sales 7 Semarang. Populasi penelitian ini adalah tenaga penjual Bank Mandiri Regional Loan Sales 7 Semarang. Sampel sebanyak 114 orang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedang pengukuran data menggunakan 10 skala (skala 1 – sangat tidak setuju – sampai dengan skala 10 – sangat setuju). Data dianalisis dengan menggunakan SEM melalui program AMOS 16.0. Hasil komputasi untuk menguji model yang diajukan menunjukkan hasil yang dapat diterima. Hasil analisis SEM menunjukkan semua hipotesis yang diajukan dapat diterima dan kepercayaan diri merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap upaya tenaga penjual. Penelitian ini berimplikasi, baik secara teoritis maupun manajerial. Pada tataran teoritis, studi ini mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang mengatakan upaya tenaga penjual merupakan pendahulu dari kinerja tenaga penjual . Pada tataran manajerial, studi ini memberi sumbangan kepada pengambil keputusan untuk lebih memperhatikan kepercayan diri apabila ingin meningkatkan upaya tenaga penjual Bank Mandiri Regional Loan Sales 7 Semarang.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP LAYANAN INTERNET BANKING MANDIRI

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan. Permasalahan penelitian ini adalah masih rendahnya nasabah PT Bank Mandiri yang melakukan aktivasi di bewsite resmi Mandiri. Dalam penelitian ini diajukan model penelitian untuk menganalisis minat beli terhadap layanan Internet Banking Mandiri dengan menguji faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu daya tarik iklan, kompetrensi tenaga penjualan, dan nilai nilai pelanggan. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang karyawan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan nasabah Bank Mandiri. Alat analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana pada program SPSS. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model penelitian mempunyai kesesuaian yang baik, dan semua hipotesis penelitian dapat dibuktikan. Kesimpulan yang diambil adalah daya tarik iklan dan nilai pelanggan secara siginifikan berpengaruh terhadap minat beli. Namun kompetensi tenaga penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, meskipun berpengaruh positif pula pada minat beli.

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Obyek penelitian ini adalah RSUD Kota Semarang. Permasalahan penelitian merujuk pada fenomena data pada RSUD Kota Semarang, yang ditunjukkan tingkat absensi atau kemangkiran rata – rata yang mencapai 4 – 5 persen. Permasalahan yang muncul adalah : bagaimana meningkatkan kinerja karyawan. Sebuah permodelan telah dibangun dan lima hipotesis penelitian telah dirumuskan. Metode sampel menggunakan Stratified Proportional Random Sampling. Penelitian ini mempergunakan 120 responden dan keseluruhan responden adalah karyawan dari RSUD Kota Semarang. Analisis data mempergunakan Structural Equation Model dengan program komputer Amos 4.01. Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

7 Okt 2010

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH PROGRAM REKAPITALISASI (Periode 1994-2004)

Krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada tahun 1997 memberi dampak pada perekonomian Indonesia termasuk pada sektor perbankan. Bank yang tidak kuat akhirnya menutup usahanya. Krisis perbankan ini berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap bank. Pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk menyehatkan kembali perbankan sehingga banyak bank yang tidak sehat diliquidasi dan bank yang krang sehat dibina dan ditangani pemerintah dengan dilakukannya program rekapitalisasi perbankan supaya bank-bank tersebut kembali menjadi bank yang sehat. Pada tanggal 13 Maret 1999 pemerintah mengumumkan 9 bank yank diwajibkan mengikuti program rekapitalisasi, bank tersebut adalah Bank Bali, BNI, Niaga,Lippo, BII, NISP, Panin, Danamo dan BCA. Penelitian ini ingin mengevaluasi bagaimana perbedaan kinerja yang diukur menggunakan rasio-rasio keuangan yang diukur dengan rasio CAMEL bank Go-public rekap sebelum dan sesudah program rekapitalisasi itu dijalankan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah CAR, Return on Risked Asset (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Biaya Operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar (LQ1), kredit terhadap dana yang diterima (LQ2). Dalam penelitian ini perbandingan kinerja sebelum dan sesudah program rekapitalisasi dilakukan antar waktu, yaitu dengan membandingkan kinerja tiap tahunnya. Pengujian statistik menggunakan alat uji yaitu Wilcoxon’s Signes Rank Test. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa rasio yang terdapat perbedaan yang signifikan adalah CAR, NPM, LQ2. sedangkan RORA, ROA, BOPO, LQ1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP TERHADAP MEREK UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Kualitas pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari penampilan profesional personil rumah sakit, efisiensi dan efektivitas pelayanan serta kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh keseluruhan pelayanan: pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-obatan, sarana dan peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik rumah sakit serta pelayanan administrasi. Penelitian ini adalah penelitian observasional, data diambil menggunakan prosedur purposive sampling dengan jumlah sampel 120 orang, sedangkan sampel dan populasi diambil menggunakan metode proporsional stratified random sampling, dimana respondennya adalah pasien/keluarga pasien Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang dengan lama inap minimal 3 hari. Alat analisis yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) pada program AMOS 7,01. Hasil analisis SEM memenuhi kriteria Goodness of Fit Index, yaitu sebagai berikut : nilai chi square 109.976, probability 0.174, GFI 0.902, AGFI 0.863, TLI 0.981, CFI 0.984, CMIN/DF 1.134, dan RMSEA 0.034. Dari hasil analisis data terlihat bahwa dari empat hipotesis, hanya tiga hipotesis yang diterima yaitu 1. Derajat pendukung fisik secara positif dan signifikan mempengaruhi sikap terhadap merek rumah sakit, 2. Kualitas pengalaman pemasaran secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap sikap terhadap merek rumah sakit, 3. Sikap terhadap merek rumah sakit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Kualitas hubungan pegawai dengan pasien tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sikap terhadap merek rumah sakit.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Debt To Total Asset (DTA), Cash Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Kepemilikan Institusional (KI), Pertumbuhan Net Sales (Growth), dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen dan Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen periode 2004 hingga 2006. Selain itu juga dilakukan Chow Test untuk mengetahui perbedaan pengaruh Debt To Total Asset (DTA), Cash Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Kepemilikan Institusional (KI), Pertumbuhan Net Sales (Growth), dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen dan Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen. Sampel penelitian terdiri dari 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2004 hingga 2006. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah pengamatan pada perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen sebanyak 60 dan pada perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen sebanyak 60. Data yang diteliti diperoleh dari ICMD dan Laporan Keuangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan Chow Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Asset (ROA) dan Kepemilikan Institusional (KI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen sedangkan pada perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen variabel Return On Asset (ROA) dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen payout Ratio (DPR). Hasil penelitian juga menunjukkan nilai adjusted R2 perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen sebesar 22,2 %, perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen sebesar 58,8 % serta gabungan perusahaan sebesar 42,1 %. Hasil uji F menunjukkan bahwa pada perusahaan yang sebagian sahmnya dimiliki manajemen, perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen, serta gabungan perusahaan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil Chow Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh Debt To Total Asset (DTA), Cash Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Kepemilikan Institusional (KI), Pertumbuhan Net Sales (Growth), dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen dan Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam melakukan investasi

MEMBANGUN LOYALITAS NASABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEUNGGULAN PRODUK

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Institude of Service Management Studies (InfoBank No.345 Edisi Desember 2007), Bank Bukopin memiliki kualitas pelayanan yang baik, menduduki peringkat ke empat. Namun menurut hasil survey dari MarkPlus dan Biro Riset Infobank, (Infobank No.334 Edisi Januari 2007) mengenai loyalitas nasabah khususnya tabungan, Bank Bukopin belum menduduki peringkat 10 besar. Dengan melihat permasalahan yang ada, maka penelitian ini diarahkan untuk menganalisis mengenai bagaimana meningkatkan loyalitas nasabah PT. Bank Bukopin, dengan didukung peningkatan kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan perusahaan dan meningkatkan keunggulan produk. Data penelitian dikumpulkan dari 135 nasabah tabungan bank Bukopin dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup. Jawaban responden terhadap atas pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan nilai indeks dan regresi berganda yang dijalankan dengan program SPSS sedangkan jawaban atas pertanyaan terbuka dianalisis secara kualitatif. Hasil pengujian analisis nilai indeks menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, keunggulan produk, dan loyalitas nasabah termasuk dalam kategori sedang. Hasil hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan Bank Bukopin dan keunggulan produk juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan Bank Bukopin. Berdasarkan hasil penelitian, loyalitas nasabah ditingkatkan melalui petugas cutomer service yang khusus menangani nasabah dengan perhatian lebih, membuat pelayanan standar marketing kepada nasabah prioritas dan bukan prioritas, mendesign ulang baju seragam karyawan yang dilakukan setiap tahun yang disesuaikan dengan perkembangan mode dengan tetap mengedepankan kesopanan dan kenyamanan pemakai, manajemen waktu untuk istirahat teller, mengadakan standarisasi pengetahuan produk knowledge bagi semua karyawan bank, menciptakan sistem antrian elektronik yang efektif, perlu dibuat buku saku kecil sebagai pedoman untuk melakukan transaksi e-banking secara lengkap, membuat produk tabungan yang menarik sesuai kebutuhan, keinginan, dan kemampuan nasabah sehingga dapat dinikmati oleh semua nasabah, melampirkan polis asuransi pada pembukaan rekening tabungan, memberi hadiah undian tambahan yang lain agar kesempatan nasabah untuk memperoleh hadiah undian lebih besar, dan hadiah langsung yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nasabah terbanyak.

ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PROPORSI KOMITE AUDIT INDEPENDEN

Manajemen laba merupakan usaha pihak manajer yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang menyesatkan pengguna laporan keuangan untuk kepentingan pihak manajer. Tidak konsistennnya hasil penelitian-penelitian terdahulu menarik peneliti untuk melakukan pengujian kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh resputasi auditor, proposi dewan komisaris independen, leverage, kepemilikan manajerial dan proporsi komite audit independen terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini membuktikan bahwa (1) reputasi auditor signifikan mempengaruhi manajemen laba, ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji sebesar 0,002 <> 0,05. (3) Laverage tidak signifikan mempengaruhi manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,430 > 0,05. (4) Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,046 <>

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ YG DIAUDIT OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERSKALA BESAR & KECIL

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Berskala Besar dan Kantor Akuntan Publik Berskala Kecil dan untuk menganalisis perbedaan antara return pada perusahaan di BEJ yang diaudit oleh Kantor Akuntan Berskala Besar dan Kantor Akuntan Berskala Kecil. Sampel penelitian ini sebanyak 59 perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta, dengan metode pooling data (tahun 2004 - 2006), sehingga jumlah sampel (n) = 177. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Hasil penelitian bahwa secara parsial (individu) tidak terdapat pengaruh yang signifikan Manajemen Laba terhadap Return Saham, baik perusahaan yang diaudit oleh KAP Besar maupun KAP Kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen perusahaan tidak berpengaruh signifikan pada kenaikan return saham perusahaan. Pada uji Chow Test diperoleh nilai F hitung sebesar 12,10 lebih besar dibandingkan F tabel taraf signifikansi 5% sebesar 7,88 sehingga diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan return saham yang diaudit oleh KAP Besar dan KAP Kecil. Kecenderungan tindakan manajemen laba (rata-rata nilai diskresioner akrual) pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Besar sebesar 0,0031 sedangkan tindakan manajemen laba (rata-rata nilai diskresioner akrual) pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Kecil sebesar 0,0049 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP Besar lebih kecil kecenderungan melakukan manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP Kecil.

ANALISIS PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, INSIDER OWNERSHIP, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Cash Ratio, DER, Kepemilikan saham manajemen, IOS, dan ROA terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan otomotif yang listed di BEI periode 2004-2006. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: (1) perusahaan yang selalu menyajikan laporan keuangan per Desember 2004-2006, (2) perusahaan yang sahamnya ikut dimiliki manajemen per Desember 2004-2006 dan (3) perusahaan yang secara kontinyu membagikan dividen per Desember 2004-2006. Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2007). Diperoleh jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan dari 21 perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan hasil penelitian tidak ditemukan ditemukan adanya penyimpangan asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis pada perusahaan otomotif menunjukkan bahwa Cash Ratio, DER, IOS, dan ROA secara parsial signifikan terhadap DPR di BEI periode 2004-2006 pada level of significance kurang dari 5%, sedangkan kepemilikan saham manajemen, tidak signifikan terhadap DPR dengan level of significance lebih besar dari 5%.

5 Okt 2010

ANALISIS PENGARUH TOTAL ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA

Sesuai dengan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 yang mewajibkan agar perusahaan mencantumkan laporan aus kas sebagai bagian dari laporan keuangan, maka penelitian ini berusaha untuk menguji pengaruh total arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh total arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sample perusahaan – perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 selama tahun 2002 – 2004. Tercatat dari 58 perusahaan menjadi anggota populasi, namun hanya sebanyak 19 perusahaan yang digunakan sebagai sampel karena secara konsisten telah empat kali berturut- turut masuk dalam perhitungan indeks LQ-45. Teknik analisis regresi berganda dilakukan guna menguji hipotesis yang ada. Hasil penelitian ini adalah total arus kas dan laba akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dari persamaan regresi, diperoleh hasil bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan total arus kas terhadap harga saham. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan semakin tinggi laba akuntasi suatu perusahaan maka harga saham juga akan semakin meningkat, karena dengan laba akuntansi yang tinggi akan menarik respon positif dari para investor yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya harga saham. demikian pula dengan komponen arus kas. Komponen arus kas yang terdiri atas arus kas operasi, investasi dan pedanaan juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Pengaruh yang paling dominan terhadap harga saham berasal dari arus kas operasi, karena arus kas operasi yang menunjukkan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan merupakan suatu indikator yang menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk operasional perusahaan tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu, antara lain penelitian dari Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000), dan diharapkan dari penelitian ini para investor yang berinvestasi pada suatu perusahaan memperhatikan informasi yang berasal dari laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan tersebut.

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, BOPO, NIM DAN LDR TERHADAP ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2004-2007)

Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut bank untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor. Investor sebelum menginvestasikan dananya memerlukan informasi mengenai kinerja perusahaan. Pengguna laporan keuangan bank membutuhkan informasi yang dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Data diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan periode waktu tahun 2004 hingga 2007. Jumlah populasi penelitian ini adalah 29 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan dengan melewati tahap purposive sample. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA), selain itu BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan perbankan. Sedangkan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini diharapkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dijadikan pedoman, baik oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengelolaan perusahaan, maupun oleh para investor dalam menentukan strategi investasi.

MEMBANGUN STRATEGI BISNIS MELALUI FASILITAS KREDIT BANK DAN LINGKUNGAN USAHA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh fasilitas kredit bank dan lingkungan terhadap strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Sampel penelitian ini adalah UMKM yang menjadi nasabah PT. BRI (persero) Tbk. Cabang Purwodadi, sejumlah 121 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa fasilitas kredit bank dan lingkungan berpengaruh positif terhadap strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa fasilitas kredit bank berpengaruh signifikan terhadap strategi bisnis dengan nilai regressi sebesar 0,36; lingkungan berpengaruh signifikan terhadap strategi bisnis dengan nilai regressi sebesar 0,45; fasilitas kredit bank berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai regressi sebesar 0,30; lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai regressi sebesar 0,36; dan strategi bisnis berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai regressi sebesar 0,23;

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, KURS DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS LQ45

Penelitian ini menganalisa pengaruh variabel-variabel ekonomi makro terhadap kinerja saham. Dengan mengetahui variabel makro mana saja yang berpengaruh, maka hasilnya akan menjadi referensi bagi investor untuk berinvestasi pada pasar saham. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunankan metode regresi linier berganda dengan menggunakan variabel independen Inflasi, suku bunga, kurs $ dan jumlah uang beredar terhadap variabel dependen indeks LQ45 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel inflasi saja yang tidak berpengaruh terhadap kinerja saham indeks LQ45. Suku bunga dan jumlah uang beredar berpengaruh negatif , sedangkan kurs $ berpengaruh secara positif. Pengaruh suku bunga dan jumlah uang beredar secara negatif mendukung hasil penelitian sebelumnya, namun pengaruh kurs secara positif merupakan hasil yang anomali dan tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IKLAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SIKAP MEREK Studi Kasus Pada Iklan Ponds

Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersaing diantaranya adalah selalu berusaha mendapatkan cara terbaik untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengkomunikasikan produknya dengan beriklan. Melalui iklan produsen dapat menyampaikan kelebihan atau kekurangan produk, begitu juga melalui iklan konsumen dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan produk tersebut.. Iklan cenderung dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk Oleh karena itu beriklan dituntut efektif agar memberi pengaruh positif terhadap proses pembelian konsumen. Agar Efektif iklan harus memiliki daya tarik yang tinggi, harus kreatif dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan endorser yang memiliki kredibilitas tinggi. Iklan dengan daya tarik tinggi adalah bila memenuhi 3 indikator yaitu meaningful, destinctive dan believable. Iklan kreatif adalah bila memenuhi indikator unik, smart dan mengundang rasa ingin tahu. Endorser yang kredibel adalah endorser yang memnuhi 3 indikator yaitu popular, terpercaya dan expertise, sedangkan iklan yang efektif adalah iklan yang pesannya dipahami, iklannya diingat dan mereknya dikenali. Endorser yang kredibel dan iklan yang efektif dapat memberikan efek positif pada pembentukan sikap positif konsumen pada merek yang diiklankan. Penelitian dilakukan kepada 100 responden yang memenuhi syarat dengan memberikan kuesioner untuk diisi lengkap,.dari hasil analisis SEM menunjukkan model memenuhi Goodness of fit index, sehingga dapat dikatakan model penelitian ini layak untuk digunakan. Pengujian atas hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa ke tujuh hipotesis telah memenuhi syarat diterima yaitu nilai CR> 2 dengan Probability <>

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKUITAS MEREK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI ULANG

Mengelola ekuitas merek menjadi bahasan penting bagi pelaku pemasaran dan akademisi. Pada perusahaan jasa, seperti HORECA, perusahaan dapat mendorong minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang melalui ekuitas merek yang tinggi. Permasalahan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan ekuitas merek yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat beli ulang. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah permodelan dan empat hipotesis telah dirumuskan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 reponden yang merupakan pengunjung kedai kopi DÔME di Surabaya. Alat analisis yang digunakan adalah Stuctural Equation Modelling (SEM) pada program AMOS 7.0. Hasil analisis SEM memenuhi kriteria Goodness of Fit yaitu : chi square = 129,585; probability = 0,123; GFI = 0,887; AGFI = 0,846; CFI = 0,976; TLI = 0,971; RMSEA = 0,036; dan CMIN/DF = 1,140. Dari hasil analisis data diketahui bahwa dari empat hipotesis, hanya tiga hipotesis yang dapat diterima. Hasil analisis tersebut adalah: 1. Country of origin perception secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, 2. Promosi penjualan secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, 3. Physical environment secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, dan 4. Ekuitas merek secara positif dan signifikan mempengaruhi minat beli ulang.

ANALISIS STRATEGI INOVASI dan DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Strategi inovasi adalah faktor yang paling penting dalam industri baik kecil, menengah maupun besar terutama untuk meningkatkan produktivitas dan keandalan operasional perusahaan. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan strategi inovasi adalah orientasi kepemimpinan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan tingkat investasi perusahaan dalam menunjang inovasi yang implikasinya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel guna menjawab pertanyaan permasalahan bagaimana staregi inovasi usaha kecil menengah (UKM) di Kota Semarang yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini memberikan implikasi teiritis serta implikasi manajerial mengenai langkah yang harus diambil oleh usaha kecil menengah untuk meningkatkan kinerja perusahaannya melalui orientasi kepemimpinan, strategi inovasi dan tingkat investasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM manufaktur yang ada di Kota Semarang. Dari 200 kuesioner ternyata hanya 119 UKM yang dijadikan sebagai objek penelitian, karena sebanyak 31 UKM ternyata tidak dapat ditemui pada saat pengumpulan data sebanyak 50 UKM tidak mengembalikan kuesioner yang diberikan. data dari responden tersebut kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan model penelitian yang dikembangkan dari kerangaka teoritis menggunakan analisis konfirmatori SEM. Dari hasil analisis terlihat bahwa kelima hipotesis diterima. Orientasi kepemimpinan terbukti berpengaruh positif terhadap strategi investasi, dan berpengaruh langsung pada tingkat investasi dan kinerja perusahaan. Straegi inovasi terbukti berpengaruh positif terhadap tingkat investasi dan tingkat investasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP RETURN ON EQUITY

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Debt to Equity Ratio (DER), Profit Margin on Sales (PMS), Total Asset Turnover, Institutional Ownership and Insider Ownership terhadap Return on Equity (ROE). Data diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) Perusahaan non finance yang listed di BEJ yang selalu menyajikan laporan keuangan selama periode pengamatan (2004-2006); (2) Perusahaan non finance yang listed di BEJ yang sahamnya ikut dimiliki oleh manajemen selama periode pengamatan (2004-2006) dan (3) Perusahaan yang listed di BEJ yang membagi dividend dan yang tidak membagi dividen selama periode pengamatan (2004- 2006). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersamasama dengan level of significance 5%. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel DER, PMS dan TAT secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan yang membagikan dividend. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak membagikan dividend, hanya DER yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi investor untuk menanamkan dananya kedalam perusahaan non keuangan yang listed di BEJ dalam aktivitas investasinya karena kondisi ini sangat menguntungkan bagi investor.

KUALITAS LAYANAN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KEMAMPULABAAN

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh posisi produk, posisi persaingan, dan kondisi lingkungan strategis terhadap kualitas layanan dalam meningkatkan kinerja kemampulabaan. Penggunaan variable-variabel tersebut berdasarkan hasil penelitian terdahulu, yaitu: Parasuraman et al., (1988); Barney (1991); Craig dan Hart (1992); Mc Carthy dan Perreault, (1996); Gupta dan Wilemon, (1997); Jaworski dan Kohli (1997); Wind dan Mahajan (1997); Collis dan Montgomerry (1998); dan Jap (1999). Sampel penelitian ini adalah mitra kerja PT. (persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, sejumlah 125 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa posisi produk, posisi persaingan, dan kondisi lingkungan strategis berpengaruh terhadap kualitas layanan dalam meningkatkan kinerja kemampulabaan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa posisi produk berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan dengan nilai estimasi sebesar 0,28; posisi persaingan berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan dengan nilai estimasi sebesar 0,29; kondisi lingkungan strategis berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan dengan nilai estimasi sebesar 0,24; dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kinerja kemampulabaan dengan nilai estimasi sebesar 0,34

ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, NPL, NIM DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

Penelitian ini betujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Efisiensi Operasi (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) sebagai proksi dari Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ periode Juni 2002 hingga Juni 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ periode Juni 2002 hingga Juni 2007 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Setelah melewati tahap purposive sample, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 24 Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, NIM, dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA serta BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Sementara untuk variabel NPL memiliki pengaruh negatif terhadap ROA, akan tetapi tidak signifikan. Dari keempat variable yang signifikan, variable BOPO mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap ROA yaitu dengan koefisien -3,404. Dengan demikian pihak bank (emiten) diharapkan lebih memperhatikan tingkat efisiensi operasinya untuk meningkatkan profitabilitas pada kinerja keuangannya. Kemudian penjelasan mengenai tidak signifikannya variable NPL terhadap ROA adalah selama periode penelitian, fungsi intermediasi bank tidak berjalan dengan baik.

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI CABANG DEMAK

Berdasarkan riset yang dilakukan di Jakarta menunjukkan bahwa nasabah BRI justru kurang loyal dibandingkan bank-bank pesaing. Ketika produk bank-bank mudah ditiru, maka aspek pembeda bank-bank terletak pada aspek pelayanan. Maka kepuasan dan loyalitas nasabah akan ditingkatkan melalui pelayanan yang berkesan. Selain dengan meningkatkan kualitas pelayanan, untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas para nasabahnya, Bank BRI Cabang Demak juga berupaya menjalin keakraban dengan nasabahnya (Customer Intimacy). Atas dasar hal tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui “Bagaimana meningkatkan loyalitas nasabah Bank BRI Demak melalui kualitas pelayanan perbankan, kepuasan nasabah, dan keakraban ?” Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 135 nasabah Bank BRI Demak. Selanjutnya data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil kelayakan full model yang diperoleh dengan teknik analisis SEM adalah Chi Square = 327.469, probabilitas = 0.055, RMSEA = 0.068, GFI = 0.941, AGFI = 0.898, CMIN/DF = 1.110, TLI = 0.966, CFI = 0.956. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa keefektifan dan jaminan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, akses signifikan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, keterwujudan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, portofolio jasa berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, kehandalan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, keakraban berpengaruh signifikan terhadap loyalitas, dan kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Dengan berdasar pada hasil penelitian ini, terdapat beberapa implikasi manajerial yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan, yaitu mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan koordinasi antar bagian, membuat standar / aturan pelayanan yang jelas yang dijalankan dengan penuh konsisten dan komitmen, menambahkan sistem pengamanan CCTV, melakukan pemeliharaan / perawatan secara berkala, menambah jumlah teller, menggunakan system antrian elektronik di bagian customer service, menurunkan suku bunga pinjaman, meningkatkan suku bunga simpanan, memberikan table name pada setiap bagian transaksi, selalu mengecek kelengkapan peralatan transaksi, melakukan sosialisasi mengenai layanan phone dan sms banking, melakukan monitoring secara berkala kepada teller, sales, mantri, dan analis kredit, dan customer service, dan menetapkan standar pelayanan.

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP REPUTASI DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA JAMSOSTEK

Era globalisasi meningkatkan kesadaran perusahaan untuk semakin berusaha untuk bertahan dan menjadi yang terbaik di bidangnya. PT. Jamsostek (Persero) sebagai badan penyelenggara jaminan sosial bagi pekerja dan keluarganya juga dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja. Keluhan dari peserta mengenai pelayanan baik masalah administrasi maupun tentang pengajuan klaim serta pemberitaan di media tentang pengelolaan dana dan masalah manajemen telah mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap PT. Jamsostek (Persero) secara keseluruhan. Reputasi merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur karakter dan keberhasilan suatu perusahaan. Reputasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas perusahaan peserta Jamsostek dan menarik perusahaan baru untuk menjadi peserta. Bagaimana perusahaan tersebut dikelola akan mempengaruhi persepsi masyarakat. Citra perusahaan juga dapat ditingkatkan melalui implementasi program bantuan yang diberikan pada peserta dan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini menggunakan menggunakan alat analisis Structural Equation Model (SEM) yang dioperasikan melalui program AMOS 7. Responden dalam penelitian ini adalah para manajer perusahaan peserta Jamsostek di Kota Semarang, sebanyak 115 responden. Metode pengumpulan datanya adalah melalui penyebaran kuesioner. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh tanggung jawab sosial, tata kelola perusahaan terhadap reputasi dan pengaruhnya terhadap kinerja, serta menganalisis pengaruh lingkungan sebagai faktor eksternal terhadap kinerja. Penelitian ini memberi yustifikasi tambahan bagi penelitian terdahulu bahwa tanggung jawab sosial dan tata kelola memiliki pengaruh positif terhadap reputasi. Implikasi manajerial yang dapat diberikan adalah saran bahwa pihak manajemen perlu lebih memperhatikan tentang tata kelola dalam tubuh manajemen Jamsostek untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa lingkungan sebagai faktor eksternal mempunyai pengaruh positif pada kinerja perusahaan, bahkan lebih besar daripada reputasi. Perusahaan menjadi peserta Jamsostek lebih dikarenakan adanya kewajiban dari Pemerintah bukan karena kesadaran tentang pentingnya perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi atau karena reputasi Jamsostek. Oleh karenanya, perlu pembenahan mengenai pengelolaan manajemen dalam tubuh Jamsostek untuk menghadapi globalisasi.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEMASARAN DENGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERAT (Studi pada industri kerajinan batik )

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Orientasi Wirausaha dan Kreativitas Program Pemasaran terhadap Kinerja Pemasaran dengan Faktor Lingkungan sebagai variabel moderat. Teknik sampling yang digunakan adalah kuota, diambil sebanyak 86 responden para pemilik industri kecil kerajinan batik Pekalongan. Teknik analisis yang digunakan adalah moderator regression analysis (MRA) dan pengujiannya menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows versi 11. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas tidak ditemukan adanya variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan moderator regression analysis. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Orientasi Wirausaha dan Kreativitas Program Pemasaran terhadap Kinerja Pemasaran bila di dukung adanya Faktor Lingkungan yang kompetitif. Perluasan penelitian yang disarankan dari penelitian ini adalah menambah variabel independen yang mempengaruhi Kinerja Pemasaran, karena Kinerja Pemasaran tidak hanya dipengaruhi oleh Orientasi Wirausaha dan Kreativitas Program Pemasaran dengan Faktor Lingkungan sebagai variabel moderating.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTIVITAS TENAGA PENJUALAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA PENJUALAN PADA PT. BPR BRINGIN DANA SEJAHTERA

Perusahaan perlu mendorong tenaga penjualan yang dimilikinya menjadi tenaga penjualan yang adaptif dalam upaya untuk meningkatkan kinerja tenaga penjualan. Permasalahan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana penjualan adaptif dapat meningkatkan kinerja tenaga penjualan. Selanjutnya untuk menjawab permasalahan tersebut dikembangkan sebuah permodelan dan lima hipotesis dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 103 orang responden, dimana respondennya adalah para tenaga penjualan PT. BPR Bringin Dana Sejahtera di Jakarta. Alat analisis yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) pada program AMOS 7, 01. Hasil analisis SEM memenuhi kriteria Goodness of Fit yaitu chi square = 158,514; probability = 0,149; GFI = 0,863; AGFI = 0,816; CFI = 0,980; TLI = 0,975; RMSEA = 0,035; CMIN/DF = 1,124. Dari hasil analisis data terlihat bahwa kelima hipotesis diterima. 1. Kesesuaian informasi secara positif dan signifikan mempengaruhi penjualan adaptif. 2. Pengendalian diri secara positif dan signifikan mempengaruhi penjualan adaptif. 3. Karakteristik lingkungan penjualan secara positif dan signifikan mempengaruhi penjualan adaptif. 4. Pengetahuan produk secara positif dan signifikan mempengaruhi penjualan adaptif. 5. Penjualan adaptif secara positif dan signifikan mempengaruhi kinerja tenaga penjualan.

ANALISIS PENGARUH ATMOSFER KENYAMANAN TOKO, AKTIVITAS RELATIONSHIP MARKETING, DAN HARGA KHUSUS TERHADAP RETENSI PELANGGAN(Studi di Toko Rumah Parfum )

Saat ini, tingkat persaingan dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen begitu tinggi. Setiap perusahaan akan menghadapi persaingan yang ketat dengan perusahaan-perusahaan lain. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan retensi pelanggan adalah dengan mengelola atmosfer kenyamanan toko, aktivitas relationship marketing, dan harga khusus. Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh atmosfer kenyamanan toko, aktivitas relationship marketing, dan harga khusus terhadap retensi pelanggan. Obyek penelitian yang dipilih adalah para pelanggan dari Toko Rumah Parfum di Semarang. Berdasarkan pada berbagai telaah pustaka yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini pihak peneliti mengajukan tiga hipotesis. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample pada penelitian ini adalah convenience accidental sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 sampel. Metode pengumpulan data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada para responden. Hasil dari data survey selanjutnya diolah dengan analisis regresi yang dijalankan dengan bantuan program SPSS. Instrumen pengukuran yang digunakan untuk keempat variabel (atmosfer kenyamanan toko, aktivitas relationship marketing, harga khusus dan retensi pelanggan) telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Data penelitian yang digunakan juga telah terbebas dari multikolinearitas dan heterokesdatsitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen (atmosfer kenyamanan toko, aktivitas relationship marketing, dan harga khusus) yang diajukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap retensi pelanggan. Hal ini berarti ketiga hipotesis yang diajukan diterima. Hasil koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai 0,697 yang berarti model yang diajukan telah mampu menjelaskan sebesar 69,7% dari varian retensi pelanggan. Keterbatasan penelitian ini adalah indikator penelitian hanya menggunakan konsep Dianoux et. al (2006). Selain itu, obyek penelitian yang dipilih juga menjadi keterbatasan karena berbagai implikasi yang diajukan mungkin tidak sesuai bila diterapkan pada obyek lain yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian mendatang sebaiknya mencari dan menambahkan indikator dari konsep-konsep penelitian lain dan menerapkan penelitian pada obyek yang berbeda agar diperoleh perbandingan.

STRATEGI MEMBANGUN KOMPETENSI ORGANISASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) DI JAWA TENGAH

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh pembelajaran organisasi, lingkungan eksternal dan reputasi terhadap kompetensi organisasi. Serta untuk menguji apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap pencapaian kinerja organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkup Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, sejumlah 237 PTS. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 responden yang diwakili oleh pimpinan masing-masing PTS. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sedang pengukuran data menggunakan 7 skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program Analysis of Moment Structure (AMOS) versi 16.0. Hasil komputasi untuk menguji model yang diajukan menunjukkan hasil yang dapat diterima. Hasil analisis SEM menunjukkan semua hipotesis yang diajukan dapat diterima. Nilai standar estimasi dalam Standardized Regression Weight terbesar terdapat pada pengaruh reputasi terhadap kompetensi. Ini berarti reputasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terciptanya kompetensi organisasi. Penelitian ini berimplikasi, secara teoritis maupun manajerial. Pada tataran teoritis, studi ini mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa pembelajaran organisasi, lingkungan eksternal, dan reputasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap terbentuknya kompetensi organisasi. Pada tataran manajerial, studi ini memberi sumbangan kepada para pimpinan PTS untuk selalu melakukan pembelajaran organisasi, mencermati dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal, dan menciptakan reputasi yang baik demi terbentuknya kompetensi yang unggul guna tercapainya kinerja yang berdaya saing dan berkelanjutan.

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP AKTIVITAS TENAGA PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA PEMASARAN

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kompetensi profesional dan aktivitas tenaga pemasaran terhadap kinerja tenaga pemasaran. Sampel penelitian ini adalah tenaga pemasaran PT. Bank Jateng, sejumlah 180 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi profesional berpengaruh terhadap aktivitas tenaga pemasaran dan kinerja tenaga pemasaran dan aktivitas tenaga pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga pemasaran. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa kompetensi profesional berpengaruh signifikan terhadap aktivitas tenaga pemasaran dengan nilai regressi sebesar 0,24; kompetensi profesional berpengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga pemasaran dengan nilai regressi sebesar 0,21; dan aktivitas tenaga pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga pemasaran dengan nilai regressi sebesar 0,23;

ANALISIS PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE, DAN RESIKO SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD (Studi Kasus pada saham-saham LQ45 Periode 2003-2005)

Dalam melakukan investasi, Investor memiliki kebebasan untuk memilih jenis saham perusahaan yang go public. Selain memilih saham, investor juga memiliki kebebasan dalam membeli jumlah lembar saham dan lamanya memegang financial asset tersebut. Akan tetapi investor harus memiliki pertimbangan untuk mengurangi resiko sampai serendah-rendahnya untuk mendapatkan gain yang optimal. Jika investor memprediksikan bahwa saham perusahaan yang dibelinya tersebut dapat menguntungkan, maka investor akan cenderung menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lebih lama, tentunya dengan harapan bahwa harga jual saham tersebut akan lebih tinggi dimasa yang akan datang dan sebaliknya. Oleh karena itu lama tidaknya seorang investor menahan dananya pada suatu saham perusahaan tertentu untuk waktu tertentu yang disebut Holding Period merupakan hal yang menarik untuk di teliti. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah terdapat pengaruh dari bidask spread, market value dan Resiko Saham terhadap Holding Period. Penelitian ini menguji Holding Period pada saham-saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Sampel dari penelitian ini menggunakan 17 perusahaan yang selalu terdaftar di LQ45. Penelitian ini menggunakan data harian, dengan perhitungan Holding Period menggunakan rata-rata harian selama satu semester. Analisis yang digunakan adalah uji t, dan regresi berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price, jumlah saham beredar, volume perdagangan saham, serta bid dan ask price. Dari hasil penelitian Adjusted R2 diperoleh nilai 38,6% variasi holding period dapat dijelaskan oleh ketiga variabel yaitu bid-ask spread, market value dan Resiko saham sedangkan 61,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sedangkan dari hasil uji t diperoleh bukti bahwa variabel bid-ask spread, dan market value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period. Disamping itu variabel Resiko Saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap holding period. Ketiga hasil tersebut telah teruji dengan signifikasi α = 5% dan yang paling berpengaruh terhadap holding period adalah resiko saham. Dari hasil uji F diperoleh bukti bahwa bid-ask spread, market value dan Resiko saham secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap holding period saham. Dari hasil penelitian ini maka para investor dipasar modal diharapkan lebih memperhatikan faktor Resiko Saham, karena memberikan informasi yang sangat penting bagi investor. Jika Resiko saham meningkat (ketidakpastian saham tersebut makin besar) maka sebaiknya cepat melepas saham perusahaan tersebut dan jika Resiko Saham menurun (ketidakpastian saham tersebut makin kecil) maka dapat menahan saham perusahaan tersebut lebih lama. Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu bid-ask spread dan market value. Semakin tinggi bid-ask spread dan market value maka akan semakin lama saham tersebut akan dimiliki oleh investor.

ANALISIS PENGARUH EMPOWERMENT, SELF EFFICACY DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

Perusahaan senantiasa menginginkan agar kinerja karyawannya baik, dengan demikian untuk meningkatkan kontribusi para karyawan kepada organisasinya, maka organisasi perlu menerapkan program pemberdayaan. Beberapa pakar manajemen, sepakat menyatakan bahwa pemberdayaan akan mendapatkan manfaat dan keuntungan bagi organisasi (Holosko et al., 2001). Pemberdayaan dianggap mampu menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas para karyawan. Sedangkan kreativitas sendiri merupakan landasan bagi tumbuh berkembangnya inovasi. Karyawan yang memiliki kreativitas akan selalu mencari cara atau metode baru yang murah dan tepat dalam upaya untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas atau dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggannya. Karyawan yang kreatif juga memberikan andil yang besar bagi terciptanya inovasi produk suatu organisasi. Oleh karena itu, pemberdayaan dipandang menjadi bagian yang penting dalam rangka menjamin kelangsungan hidup organisasi dalam lingkungan yang kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh empowerment, self efficacy, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan serta menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel yang digunakan sebanyak 161 responden dengan analisis data menggunakan Stuructural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa self efficacy, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan empowerment tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja maupun kinerja karyawan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS

Penelitian tentang penurunan kinerja organisasi dan turnaround perlu diangkat sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa tahun yang lalu banyak perusahaan yang bangkrut pada saat krisis ekonomi. Financial distress adalah penurunan kondisi keuangan perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Dengan adanya masalah penurunan kinerja tersebut dan usaha mencapai perbaikan kinerja (misalnya turnaround), sangat penting bagi para peneliti dan praktisi untuk menelaah faktor faktor yang berpengaruh signifikan dalam mencapai keberhasilan turnaround. Kita mengetahui bahwa penurunan kinerja perusahaan adalah akibat kemerosotan sumber daya perusahaan, maka untuk mengatur proses turnaround, manager harus menahan kemerosotan sumber daya perusahaan, menggunakan sumber daya secara efisien dengan memberdayakan sumber daya yang ada ataupun mengurangi sumber daya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari faktor – faktor organisasi seperti kecenderungan tingkat kesehatan perusahaan, tersedianya free assets, ukuran perusahaan, pengurangan aset, turnover CEO dan pengurangan karyawan terhadap keberhasilan turnaround atau prediksi perbaikan kinerja keuangan pada perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2000 – 2005. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data keuangan dari tahun 2001-2003 diproses menjadi variabel independen, dan data keuangan tahun 2000-2005 digunakan sebagai patokan untuk menentukan status recovery yang menggunakan model z score Altman (1984). Penelitian ini menggunakan 125 perusahaan non keuangan sebagai sampel penelitian yang terdiri dari 104 perusahaan yang tidak terecovery dan 21 perusahaan terecovery. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan model analisis menggunakan variabel indipenden tahun 2001-2003. Hasil analisis data dengan menggunakan regresi logistik menyatakan bahwa model analisis menghasilkan ketepatan prediksi yaitu 88%, dan variabel kecenderungan tingkat kesehatan perusahaan, ukuran perusahaan (size), dan tersedianya free assets berpengaruh signifikan terhadap prediksi probabilitas kondisi recovery dengan tingkat signifikansi 5%.

ANALISIS POSISI KREDIT PER SEKTOR EKONOMI PADA PERBANKAN DI INDONESIA YANG MEMILIKI RISIKO KREDIT TERKECIL

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mencari kombinasi portofolio kredit yang menghasilkan risiko kredit terkecil berdasarkan sektor ekonomi pada masing-masing kategori perbankan di Indonesia, yakni pada Bank Pesero, Bank Pembangunan Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Swasta Asing-Campuran. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode sensus, seluruh data yang tersedia digunakan dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, mencakup data-data bulanan posisi kredit sepuluh sektor ekonomi perbankan di Indonesia berdasarkan kategori-kategori bank periode tahun 1999-2006 untuk kategori Bank Persero, Bank Swasta Nasional, dan Bank Swasta Asing-Campuran, serta periode tahun 2000-2006 untuk kategori Bank Pembangunan Daerah yang diperoleh dari Data Statistik Bank Indonesia. Total data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3.720 data yang berasal dari sepuluh sektor ekonomi masing-masing kategori perbankan di Indonesia dari tahun 1999- 2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan setiap kategori perbankan di Indonesia memiliki komposisi sektor ekonomi yang berbeda-beda dalam pemberian kredit dengan risiko kredit terkecil, meskipun terdapat kesamaan yakni pada sektor ekonomi Listrik, Gas, Air. Kategori Bank Persero ditempati oleh sektor ekonomi Listrik, Gas, Air dilanjutkan sektor ekonomi Pertambangan, Sosial Masyarakat, dan Transportasi. Kategori Bank Pembangunan Daerah komposisi sektor ekonomi yang memiliki risiko terkecil jika mengutamakan pemberian kredit pada sektor ekonomi Listrik, Gas, Air, dan sektor ekonomi Pertambangan, sedangkan Bank Swasta Nasional risiko kredit terkecil diperoleh dengan menekankan pemberian kredit hanya pada sektor ekonomi Listrik, Gas, dan Air, dan untuk kategori Bank Swasta Asing-Campuran risiko kredit terkecil diperoleh apabila mengutamakan posisi kredit pada sektor ekonomi Listrik, Gas, Air, dilanjutkan dengan sektor ekonomi Sosial Masyarakat dan Pertambangan.

ANALISIS PENGARUH HARGA SPOT DAN HARGA FORWARD TERHADAP HARGA DIMASA MENDATANG KOMODITAS CPO (STUDI PADA BURSA DERIVATIF MALAYSIA KOMODITAS CPO)

Para investor, perusahaan multinasional dan pemerintah memerlukan peramalan harga komoditas dimasa mendatang untuk mengambil keputusan mengenali lindung nilai jual komoditas serta investasi jangka pendek. Proses membuat peramalan dari indikator yang terdapat pada pasar komoditas dikembangkan dalam berbagai pendekatan seperti pendekatan the expectation theory of forward, random walk maupun market based forecasting. Pendekatan the expectation theory of forward menyebutkan bahwa harga forward merupakan unbiased predictor terhadap harga future (Wesso,1999), Random walk menyatakan bahwa harga spot yang terjadi menggambarkan informasi yang relevan dalam menentukan harga future (Leuthold,1972) pendekatan market based forecasting diaplikasikan berdasarkan 2 pendekatan yaitu unbiased efficiency hypothesis dan simple random walk yang menggunakan harga spot dan harga forward sebagai prediktor (Imad A. Moosa, 2004) Penelitian ini menggunakan model regresi sederhana untuk melihat pengaruh harga spot dan harga forward secara individu terhadap harga CPO di masa mendatang. Sedangkan model regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh harga spot dan harga forward secara simultan terhadap harga future komoditas CPO. Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga spot, harga forward dan harga future dengan rentang waktu 3 bulan. Sampel yang digunakan adalah transaksi yang terjadi di Bursa Malaysia Derivatives (MDEX) khusus untuk komoditi CPO selama tahun 2003 – 2008. Berdasarkan sampel periode yang digunakan, bukti empiris menunjukkan bahwa Harga spot dan harga forward ( komposit ) merupakan prediktor terbaik terhadap harga future CPO yang didasarkan pada pendekatan market based forecasting. Tetapi kurs spot dan kurs forward secara individu masih memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi harga future.

ANTESEDEN EXPERIENTIAL MARKETING DAN KONSEKUENSINYA PADA CUSTOMER’S BRAND LOYALTY MOTOR YAMAHA DIKOTA SEMARANG

Experiential Marketing dan Brand Loyalty Industri kendaraan roda dua sat ini bersaing dengan ketat dimana Honda peaing terbesaR Yamaha. Untuk memenangkan persaingan salah satunya adalah membentuk loyalitas merek, loyalitas merek dapat dibangun dengan experiential markeing. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa pengaruh strategic experiences modules terhadap experiential marketing dan apa pengaruh experiential marketing terhadap brand loyalty?”, seperti dalam berbagai teori dan jurnal yang ada dan apakah hal tersebut juga terdapat dalam industri kendaraan bermotor roda dua, PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia yang merupakan masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini. Model penelitian tersebut menunjukkan adanya 6 (empat) hipotesis. Hipotesishipotesis dalam gambar 2.11, antara lain adalah sense berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 1), feel berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 2), think berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 3), act berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 4), relate berpengaruh positif terhadap experiential marketing (hipotesis 5), experiential marketing berpengaruh positif terhadap brand loyalty (hipotesis 6) Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode purposive sampling. Cara ini diambil dengan teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu pembeli dan pelanggan Motor Yamaha yang menggunakan motor Yamaha minimal 3 tahun. Jumlah responden yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 138.. Teknik analisis yang dipakai untuk menginterpretasikan dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik Structural Equation Model (SEM) dari software AMOS 16. Proses analisis yang dilakukan terhadap data penelitian yang diperoleh dari 138 responden. Hasil analisis data tersebut akan menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel yang sedang dikembangkan dalam model penelitian ini. Model yang diajukan dapat diterima setelah asumsi-asumsi telah terpenuhi yaitu normalitas dan Standardized Residual Covariance < square ="244,833;" probability =" 0,073;" gfi =" 0,864;" agfi =" 0,824;" cfi =" 0,996;" tli =" 0,983;" rmsea =" 0,032;" df =" 1,14.">

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, LAJU INFLASI DAN PERTUMBUHAN GDP TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

Tidak stabilnya situasi moneter yang tercermin dari nilai tukar rupiah, suku bunga, inflasi dan pertumbuhan GDP mengakibatkan kekacauan dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukkan eratnya pengaruh makro ekonomi terhadap indeks harga saham di pasar saham. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji mengenai pengaruh indikator ekonomi makro, tingkat inflasi, suku bunga, kurs, dan pertumbuhan terhadap indeks harga saham sektor properti selama periode tahun 2000-2008. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda. Data diperoleh dari Monthly Statictic, Indonesia Stock Exchange, Indikator ekonomi dari Badan Pusat Statistik, Laporan bulanan Bank Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan data dikumpulkan dengan teknik mencatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai tukar memiliki pengaruh positif signifikan dan variabel inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks harga saham sektor properti, sedangkan variabel suku bunga dan pertumbuhan GDP hanya signifikan bila diuji secara bersamaan dan tidak berpengaruh signifikan bila diuji secara parsial.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN UNTUK MENCIPTAKAN KEPUASAN PELANGGAN DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yang dirasakan pelanggan untuk menciptakan kepuasan pelanggan di RSUP. Dr. Kariadi Semarang. Rumusan masalahnya adalah bagaimana menciptakan kepuasan pelanggan. Penelitian ini mengembangkan sebuah model penelitian. Responden dalam penelitian ini sebanyak 105 orang keluarga pasien di Paviliun Garuda RSUP. Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan melalui program AMOS 16 sebagai alat analisisnya. Hasil Analisis data menunjukkan bahwa model penelitian dan hasilnya dapat diterima. Hasil penelitian membuktikan bahwa citra merek dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai yang dirasakan. Selanjutnya, nilai yang dirasakan berpengaruh positif dan signifikan dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Semakin tinggi citra merek dan kualitas pelayanan maka nilai yang dirasakan semakin tinggi dan menyebabkan kepuasan pelanggan yang semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka implikasi teoritis dapat memberikan justifikasi yang lebih kuat bagi anteseden yang mempengaruhi nilai yang dirasakan pelanggan seperti citra merek dan kualitas pelayanan. Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah pihak manajemen Rumah Sakit perlu memberikan perhatian lebih untuk mengevaluasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan serta selalu mempromosikan Paviliun Garuda RSUP. Dr. Kariadi.

KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI STRATEGI PENGUASAAN WILAYAH, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORIENTASI PASAR (Studi Kasus pada PT...)

Persaingan di lingkungan bisnis telekomunikasi yang terus menerus berubah dan semakin ketat ini mengharuskan PT. Indosat,Tbk memformulasikan strategi yang tepat untuk mempertahankan atau memperbaiki posisinya ,sehingga Indosat harus memiliki strategi efektif supaya tetap bertahan hidup dan mendapatkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Model penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan dasar teori mengenai keunggulan kompetitif (Michael Porter, Jesper Standskov); manajemen territori (Burgoyne, Deutscher dan Ash), kompetensi sumber daya manusia (Khandekar dan Sharma) dan orientasi pasar (Slater dan Narver). Metode penelitian ini menggunakan sensus, dengan populasi sebanyak 150 kepala cabang dan kepala perwakilan PT. Indosat di seluruh Indonesia. Akan tetapi, hanya 120 data yang dapat digunakan karena sebanyak 17 kuesioner diisi tidak lengkap, dan sebanyak 13 kuesioner tidak kembali. Data jawaban dari responden tersebut kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan model penelitian yang dikembangkan dari kerangka teoritis menggunakan analisis konfirmatori SEM. Hasil penelaahan lebih jauh ternyata menunjukan bahwa keunggulan kompetitif , berpengaruh positif terhadap kinerja bisnis. Orientasi pasar, kualitas sumber daya manusia dan manajemen wilayah pemasaran dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif yang dimiliki Indosat terletak pada kompetensi diri karyawan. Kapabilitas dibangun dengan cara mengedepankan sumber daya manusia yang dimiliki, mulai dari pembinaan potensi, mutasi, rotasi training dan assessment, termasuk pendayagunaan komunikasi internal melalui email dan forum komunikasi yang disampaikan melalui CEO blog

STRATEGI MANAJEMEN SEBAGAI FAKTOR MITIGASI TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Teori agensi mendasari hubungan antara prinsipal dan agen, dimana pemegang saham selaku prinsipal memberikan kepercayaan kepada manajer selaku agen untuk menjalankan usahanya termasuk mengambil keputusan penting guna menjaga kontinuitas perusahaan. Selanjutnya pemegang saham akan mengevaluasi pertanggungjawaban manajemen khususnya pertanggung jawaban keuangan melalui auditor independen yang akan melakukan proses audit yang berakhir dengan pemberian opini auditor. Bagi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress) kemungkinan untuk menerima opini going concern semakin besar (Mc.Keown, et al., 1991; Behn et al.,2001). Oleh karenanya manajer akan melakukan berbagai strategi untuk tidak menerima opini going concern karena opini tersebut memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan akan keraguan auditor atas kemampuan perusahaan untuk menjalankan usahanya dan lebih lanjut penerimaan opini tersebut dapat berdampak terhadap kesulitan perusahaan mencari pinjaman (Firth,1980), menurunnya harga saham (Jones,1996) dan dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan atau self fulfilling prophecy effect (Mutchler,1984; Hopwood et al.,1989) . Penelitian ini dimotivasi oleh pemberlakukan Pernyataan Standar Auditing (PSA) Nomor 30 (SPAP,2001) yang mewajibkan auditor untuk mengevaluasi rencana manajemen untuk mengatasi kesulitan keuangan bagi perusahaan yang mengalami financial distress, demikian pula rekomendasi dari LaSalle dan Anandarajan (1996) bahwa untuk memberikan opini going concern auditor perlu mengevaluasi viability strategy atau strategi manajemen yang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta didorong adanya perkembangan metodologi audit yang berbasis pendekatan top-down holistic yaitu pendekatan audit berbasis resiko bisnis klien yang telah dilakukan oleh beberapa kantor akuntan publik besar (Knechel,2001; Curtis dan Turley,2005). Disisi lain Hofer (1980) yang selanjutnya dikembangkan oleh Capon (1992), Sudarsanam dan Lai (2001) dan Bruton et al. (2003) memberi bukti empiris bahwa bagi perusahaan yang mengalami financial distress dapat melakukan berbagai strategi yang dapat meningkatkan kinerjanya melalui strategi jangka pendek (operational turnaround approach) dan strategi jangka panjang (strategic turnaround approach). Fenomena yang ada di Indonesia menunjukkan data perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 yang menerima opini going concern sejumlah 41,45% , konsisten dengan hasil penelitian Ramadhany (2004) bahwa sejumlah 40,69% perusahaan yang mengalami financial distress menerima opini going concern. Dengan demikian diduga bahwa opini going concern yang diterima perusahaan tidak hanya didasarkan pada kondisi keuangan namun juga dipengaruhi oleh informasi yang bersifat mitigasi atau informasi baik (good news) yang dapat mengurangi kemungkinan penerimaan opini going concern. Hal ini sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan oleh Mirna dan Indira (2007) bahwa didalam menganalisis prediksi penerimaan opini going concern perlu dilakukan penelitian terhadap tindakan stratejik manajemen atau strategic action.Penelitian ini bertujuan memberi bukti empiris atas pertanyaan penelitian yang diajukan dengan melakukan pembuktian terhadap hipotesis tentang pengaruh strategi manajemen sebagai faktor mitigasi terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern, yang meliputi strategi berbasis keuangan seperti strategi emisi saham, strategi mengeluarkan hutang baru atau melakukan restrukturisasi hutang. Disisi lain, dua strategi operasional yaitu strategi menjual aset tidak produktif dan strategi pengurangan biaya diduga sebagai variabel yang mempengaruhi kemungkinan penerimaan opini going concern. Sedangkan strategi non keuangan yang bersifat ekspansionis dan berorientasi pada pasar eksternal yang akan diteliti sebagai faktor mitigasi meliputi strategi kerjasama atau kontrak jangka panjang dan strategi pengembangan produk baru atau perluasan segmen pasar baru. Penggunaan variabel kontrol kondisi keuangan dan kegagalan hutang (debt default) didasarkan pada pemikiran bahwa opini going concern hanya diberikan pada perusahaan yang mengalami masalah keuangan / financial distress (McKeown et al,1991; Behn et al., 2001). Selanjutnya ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol karena alasan bahwa perusahaan besar lebih mudah mengatasi kesulitan keuangannya karena memiliki jajaran manajemen yang lebih kuat sehingga kemungkinan untuk menerima opini going concern akan lebih kecil bagi perusahaan berukuran besar dibandingkan kemungkinan penerimaan opini going concern bagi perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil (Kevin et al., 2006). Lebih lanjut kantor akuntan publik besar akan menjaga reputasinya dengan memberikan opini sesuai dengan hasil auditnya walaupun perusahaan sedang mengalami masalah keuangan sehingga perusahaan yang mengalami financial distress dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik besar lebih besar kemungkinannya menerima opini going concern (Mutchler et al., 1997) Pembuktian hipotesis yang diajukan didasarkan pada 275 sampel perusahaan yang mengalami financial distress yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Kriteria perusahaan yang mengalami financial distress jika memenuhi minimal salah satu kriteria (McKeown et al.,1991 ;Behn et al., 2001) sebagai berikut (1) modal kerja negatif, (2) laba ditahan negatif atau defisit, (3) laba operasi negatif dan (4) laba bersih negatif. Pengujian hipotesis dan pembahasan variabel kontrol menggunakan regresi logistik. Pengujian fit model menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi lebih besar dari .05 yang berarti model yang digunakan sudah fit. Hasil Negelkerke R Square menunjukkan bahwa variabel strategi manajemen yang dikontrol dengan kondisi keuangan, status hutang, ukuran perusahaan dan reputasi auditor dapat mempengaruhi kemungkinan penerimaan opini going concern sebesar 86,80%, hal ini juga didukung dengan hasil ketepatan prediksi dalam tabel klasifikasi sebesar 91,6%. Demikian pula penggunaan variabel kontrol terbukti dapat memperbaiki model penelitian karena sebelum digunakan variabel kontrol Negelkerke R Square hanya 20,1 % dan setelah digunakan variabel kontrol naik menjadi 86,8% dan ketepatan prediksi secara keseluruhan sebelum digunakan variabel kontrol sebesar 66,2%.dan setelah digunakan variabel kontrol menjadi 91,6%

ANALISIS PERBEDAAN SISTEM FRAKSI HARGA SAHAM TERHADAP VARIABEL BID-ASK SPREAD, DEPTH, DAN VOLUME PERDAGANGAN

Penelitian ini menyajikan perbedaan sistem fraksi harga saham terhadap variabel bid-ask spread, depth, dan volume perdagangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk meningkatkan pasar modal agar lebih bergairah lagi serta mempertimbangkan risiko investasi yang cukup besar bagi investor, Bursa Efek Indonesia mengambil salah satu kebijakan dengan mengubah fraksi harga saham. Hal ini dituangkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/12-2006 telah ditetapkan Perubahan/Penambahan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek (khususnya terkait dengan perubahan fraksi harga), mengenai perubahan atas satuan harga (fraksi) dalam melakukan tawar menawar efek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis perbedaan sistem fraksi harga saham terhadap bid-ask spread, depth, dan volume perdagangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan periode pengamatan selama 10 hari sejak sistem fraksi harga saham baru berlaku. Penentuan sampel berdasarkan metode purposive sampling (memenuhi kriteria tertentu), sehingga terpilih 50 sampel pada kategori fraksi saham (Rp. 10, Rp. 25, Rp. 50) yang diberlakukan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) untuk menganalisis perbedaan sistem fraksi harga saham yang menyebabkan perbedaan bid-ask spread, depth, dan volume perdagangan pada fraksi harga Rp. 10, Rp. 25, Rp. 50. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap bid-ask spread, depth dan volume perdagangan sejak pengumuman sistem fraksi harga saham baru. Dimana bid-ask spread mengalami penurunan, depth dan volume perdagangan mengalami peningkatan. Dengan adanya perbedaan yang signifikan dari peristiwa pemberlakuan fraksi harga saham baru terhadap bid-ask spread dan depth, maka dapat diidentifikasikan bahwa penerapan sistem fraksi harga saham baru termasuk dalam peristiwa dimana informasi belum dapat diantisipasi terlebih dahulu oleh investo

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN KONDISI EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM

Penelitian mengenai pengaruh factor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return saham yang dilakukan antara lain oleh Tausikal. (2002), Aida dan Nur Indriantoro (1999) Syahib Natarsyah (2000), Liestyowati (2002), Hardiningsih et al. (2001), , Suciwati dan Machfoedz (2002), Utami dan Rahayu (2003) Andre Hernendiastoro (2005), masih banyak terjadi inkonsistensi dengan teori-teori pendukung yang ada. Hal ini menunjukkan adanya research gap mengenai pengaruh faktor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return saham. Oleh sebaba itu perlu dilakukan kajian lebih dalam lagi mengenai pengaruh faktor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return saham perusahaan. Permasalahan penelitian yang akan diteliti adalah “Return saham perusahaan Otomotif dan Komponen yang listed di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi sepanjang periode 2003-2007 dan adanya inkonsistensi pengaruh faktor fundamental perusahaan yang diproksikan dengan ratio CR, DER, ROA, dan TATO dan kondisi ekonomi yang diproksikan oleh nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham”. Sampel penelitian ini terdiri dari 17 perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama periode tahun 2003-2007 metode pengambilan sample dengan menggunakan Purposive Sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dan hipotesis diuji dengan t test dan F test dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Penelitian ini hendak menguji pengaruh antara Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Total Asset Turn Over (TATO), Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Return Saham. Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang digunakan didalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, yang meliputi: terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terdapat autikorelasi dan tidak terjadi heterokedastisitas. Dari hasil analisis regresi diperoleh pula hasil secara parsial bahwa ROA, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan CR, DER dan TATO pengaruhnya tidak signifikan.

PENGARUH STRATEGI GREEN MARKETING TERHADAP PILIHAN KONSUMEN MELALUI PENDEKATAN MARKETING MIX (Studi Kasus pada The Body Shop Jakarta)

Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak, aman dan produk yang ramah lingkungan yang semakin kuat, maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita kenal sebagai green marketing. Hal ini juga sesuai dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik dapat dilihat sebagai indikasi lain bahwa kepedulian lingkungan merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya research gap mengenai strategi green marketing yang merupakan strategi potensial sebagai strategi bisnis dan telah digunakan sebagai poros strategi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strategi green marketing terhadap pilihan pelanggan perusahaan kosmetik Body Shop Jakarta. Metode pengumpulan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah pelanggan perusahaan kosmetik The Body Shop di Jakarta, dengan jumlah sampel 120 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus yang memakai semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan secara multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan karena variabel bebasnya kombinasi antara metrik dan nominal (non metrik). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga, produk, tempat dan jenis kelamin berpengaruh terhadap pilihan pelanggan. Sedangkan variabel promosi, umur pendidikan dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap pilihan pelanggan. Implikasi utamanya adalah The Body Shop harus memperhatikan aspek kualitas untuk mengimbangi harga yang tinggi dan wanita sebagai pasar utamanya.

ANALISIS PENGARUH CAR, NIM, BOPO, LDR, NPL TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi Kasus Pada Bank Non Devisa di Indonesia Periode 2003-2007)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), BOPO, dan Loan Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) terhadap perubahan laba pada bank Non Devisa periode 2003-2007 Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Bank Non Devisa yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Setelah melewati tahap purposive sample, maka sampel yang layak digunakan sebayak 22 bank. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda . Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Loan Deposit Ratio (LDR), BOPO, Non Performing Loan (NPL) secara bersama-sama berpengaruh signifkan terhadap variabel perubahan laba. Sedangkan secara parsial dengan uji t, menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan dan variabel BOPO, Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan variabel NIM berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perubahan laba pada bank Non Devisa. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai adjusted R2 21,2%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen dalam memprediksi perubahan bank.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IKLAN DALAM MENUMBUHKAN BRAND AWARENESS Studi Pada Program Periklanan Produk Telkom Flexi Pada ...

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi yang bergerak pada bisnis seluler, Telkom juga menghadapi kompetitor-kompetitor lain yang bergerak di bidang yang sama. Dengan banyaknya kompetitor yang harus dihadapi oleh Telkom, Telkom harus bergerak agresif untuk meningkatkan awareness konsumen dalam rangka meningkatkan pertumbuhan pelanggan. Atas dasar hal tersebut, penelitian ini difokuskan pada masalah : ”Bagaimana program periklanan dapat bekerja secara efektif sebagai sarana penyampaian pesan dalam menumbuhkan brand awareness dari produsen pada konsumen? Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan maka perlu diperoleh data yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Data mengenai endorser, pesan iklan, media iklan, efektifitas iklan, dan brand awareness dikumpulkan dari 150 responden dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis dengan menggunakan SEM menunjukkan bahwa endorser, pesan iklan, dan media iklan terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap efektifitas iklan dan efektifitas iklan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. Berdasarkan hasil analisis, maka untuk dapat menghasilkan sebuah iklan yang memiliki efektifitas yang tinggi dalam meningkatkan brand awareness dapat dilakukan dengan pendekatan tiga buah variabel, yaitu dengan memperhatikan endorser yang digunakan dalam iklan, memperhatikan pesan yang akan disampaikan dalam iklan apakah bersifat informatif atau mengajak konsumen serta dengan memperhatikan media yang digunakan untuk beriklan.

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP ROA (Studi Pada Bank Devisa di Indonesia Perioda 2003-2007)

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Posisi Devisa Netto (PDN), Net Interest Margin (NIM), BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan Operasional BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Suku Bunga SBI terhadap Return On Asset (ROA). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 20 Bank Devisa di Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel PDN dan Suku Bunga SBI tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel CAR, NIM, dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel NPL dan BOPO berpengaruh negatif signifkan terhadap ROA. Kemampuan prediksi dari ketujuh variabel tersebut terhadap ROA dalam penelitian ini sebesar 72%, sedangkan sisanya 28% dipengarui oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel cash ratio, growth, firm size, Retun On Asset (ROA), Debt to Total Asset (DTA), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 392 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: (1) perusahaan yang selalu menyajikan laporan keuangan periode 2005-2007, dan (2) perusahaan yang secara kontinu membagikan dividennya setiap periode 2005-2007. Data diperoleh dari publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2008). Diperoleh jumlah sampel sebanyak 26 perusahaan .Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cash ratio, firm size, dan Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap DPR. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa growth berpengaruh signifikan negatif terhadap DPR. Variabel lain dalam penelitian ini yaitu Debt to Total Asset(DTA) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.Kami menyarankan kepada para investor di Bursa Efek Indonesia agar memberi perhatian lebih terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka. Variabel ROA dalam penelitian ini merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap DPR yang ditunjukkan dari nilai koefisien beta standardized-nya yaitu 0.352., Cash Ratio dengan nilai koefisien 0,300, Firm size dengan nilai 0,254, dan growth dengan nilai koefisien -0,251.

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), SIZE, BOPO TERHADAP PROFITABILITAS

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit ratio (LDR), Size, BOPO, terhadap Profitabilitas pada bank domestik dan bank asing periode Januari 2003 hingga Desember 2007. Selain itu juga dilakukan Chow Test untuk mengetahui perbedaan pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Size, BOPO, terhadap profitabilitas antara bank domestik dan bank asing. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan bank persero dan bank asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Setelah melewati tahap purposive sample, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 10 bank domestik dan 10 bank asing. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini juga menggunakan Chow Test untuk mengetahui beda pengaruh perubahan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Size, BOPO terhadap profitabilitas antara bank domestik dan bank asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada bank domestik sedangkan pada bank asing hanya Size yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai adjusted R2 bank domestik sebesar 90,2 %, bank asing sebesar 45,1 % serta gabungan bank persero dan bank asing sebesar 39,5 %. Hasil uji F menunjukkan bahwa pada bank domestik, bank asing, serta gabungan bank domestik dan bank asing variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil Chow Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh perubahan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), size, BOPO terhadap profitabilitas antara bank domestik dan bank asing. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam melakukan investasi di bank domestik dan bank asing. Adanya persaingan global yang selalu berubah membuat bank domestik dan bank asing dalam berkompetisi juga mengikuti arus perubahan global untuk dapat bertahan, dengan adanya persaingan ini maka diperlukan penelitian lebih lanjut.

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CR TERHADAP RETURN SAHAM

Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate and property. Semakin pesatnya perkembangan sektor property ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan papan, sehingga membuat para investor property membutuhkan dana dari sumber eksternal. Dana dari sumber eksternal dapat diperoleh melalui pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar, Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) terhadap Return Saham industri real estate and property yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2003 – 2006. Data diperoleh Statistik Ekonomi dan Keuangan yang diterbitkan Bank Indonesia, ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dan Jakarta Stock Exchange (JSX) Monthly Statistic dengan periode waktu tahun 2003 hingga 2006. Jumlah populasi penelitian ini adalah 35 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 23 perusahaan dengan melewati tahap purposive sample. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi, nilai tukar dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan Return On Asset (ROA) dan Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham pada industri real estate and property. Hasil penelitian ini diharapkan bahwa variabel inflasi, nilai tukar, Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) dapat dijadikan pedoman, baik oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengelolaan perusahaan, maupun oleh para investor dalam menentukan strategi investasi.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT GUNA JASA ULANG (Studi Kasus pada PT ...)

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi word of moth terhadap minat guna jasa ulang. Obyek penelitian ini adalah PT. ... Semarang. Permasalahan penelitian merujuk pada fenomena bisnis PT ... di Semarang. Oleh karenanya permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut : bagaimana meningkatkan minat guna jasa ulang melalui komunikasi word of mouth. Sebuah permodelan telah dibangun dan lima hipotesis penelitian telah dirumuskan. Metode purposif telah dipilih untuk memperoleh data yang dibutuhkan pada studi ini. Penelitian ini mempergunakan 145 responden dan keseluruhan responden adalah pelanggan PT ... di Semarang. Analisis data mempergunakan Structural Equation Model dengan program komputer Amos 16. Model penelitian ini telah memenuhi kriteria Goodness of Fit yaitu chi square =(253,724); probability = (0,054); GFI = (0,871); AGFI = (0,838); CFI = (0,983); TLI = (0,980); RMSEA = (0,033); CMIN/DF = (1,159). Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap komunikasi wom. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap komunikasi wom. Komitmen berpengaruh positif terhadap komitmen wom. Kekuatan hubungan berpengaruh positif terhadap komunikasi wom. Komunikasi wom berpengaruh postif terhadap minat guna jasa ulang.

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan pemberdayaan terhadap komitmen organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Permasalahan dalam penelitian ini dikarenakan kondisi absensi pegawai di KPP Pratama Kota Semarang pada tahun 2005 sebesar 1,08%, tahun 2006 meningkat menjadi 1,12% dan tahun 2007 meningkat lagi menjadi 1,16%, dimana tingkat absensi yang ditoleransi sebesar 0,75%. Tingginya tingkat absensi tersebut tidak relevan dengan visi KPP Pratama Kota Semarang yaitu menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan menajemen perpajakan kelas dunia, yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, dimana hal tersebut juga dapat menjadi indikator awal yang dapat berdampak pada kinerja pegawai yang rendah. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Semarang, responden yang digunakan sebanyak 168 pegawai, menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan budaya organisasi dan pemberdayaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: manajemen KPP Pratama kota Semarang perlu meningkatkan budaya organisasi untuk meningkatkan komitmen organisasi yang tinggi dan kinerja yang baik dari pegawai. Hal tersebut dapat dilakukan melalui transparansi dalam penilaian kinerja serta memberikan pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan kompetensi kerjanya dan meningkatkan teamwork dengan outbound. Selain itu manajemen KPP Pratama Kota Semarang perlu meningkatkan pemberdayaan untuk meningkatkan komitmen organisasi yang tinggi dan kinerja yang baik dari pegawai.