tag:blogger.com,1999:blog-10644011434247432942023-11-15T10:24:10.473-08:00Referensi skripsi dan tesisuntuk magister / pasca sarjanapenulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.comBlogger85125tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-30639004257004170762010-10-08T19:26:00.001-07:002010-10-08T19:26:49.009-07:00ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS TEKNIKAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KOMITMEN HUBUNGAN DARI PELANGGAN<div style="text-align: justify;">Komitmen hubungan merupakan basis usaha perusahaan untuk meraih sukses dan keberlanjutan dalam lingkungan persaingan bisnis yang ketat. Namun beberapa penelitian terdahulu belum menemukan kesepakatan bahwa kondisi ini berlaku umum untuk setiap industri dengan anteseden yang sama yaitu penanganan keluhan, kepercayaan pelanggan, kualitas fungsional dan kualitas teknikal. Apakah kemudian komitmen hubungan menjadi jaminan efek positif terhadap kinerja pemasaran produk dan keunggulan persaingan yang berkelanjutan. Salah satu industri yang memiliki permasalahan dengan komitmen hubungan dengan pelanggan akibat akselerasi persaingan yang tinggi adalah jasa service kendaraan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan dasar kesenjangan hasil penelitian terdahulu tentang penanganan keluhan, kepercayaan pelanggan, kualitas fungsional dan kualitas teknikal dalam konteks komitmen hubungan dengan pelanggan pada bengkel Toyota di Nasmoco Pekalongan sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Jumlah responden yang dijadikan sebagai input penelitian adalah 100 orang. Teknik analisis yang dipakai untuk menginterpretasikan dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik Structural Equational Modeling (SEM) dari paket software AMOS 4.01. Dari hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa faktor-faktor penanganan keluhan, kepercayaan pelanggan, kualitas fungsional dan kualitas teknikal menjadi efek positif bagi terbentuknya komitmen hubungan dengan pelanggan. Temuan ini mengkonfirmasi sebagian besar peneliti-peneliti terdahulu yang meneliti tema-tema yang sejenis dengan model dan objek penelitian yang lebih spesifik.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-2941402340057721922010-10-08T19:24:00.000-07:002010-10-08T19:25:04.197-07:00ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN<div style="text-align: justify;">Seiring semakin tingginya persaingan antar perusahaan, khususnya perusahaan jasa dan fakta bahwa kepuasaan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa dan mutu produk jasa akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisasi jasa dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan agar perusahaan jasa khususnya perusahaan swasta mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan cara membandingkan antara harapan dan persepsi pelanggan tentang kualitas pelayanan dan mutu produk yang diterima oleh pelanggan sehingga diharapkan perusahaan jasa dapat merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat menghasilkan mutu produk bermutu yang merupakan sumber daya manusia yang andal dalam era globalisasi yang penuh dengan persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kualitas pelayanan dan mutu produk terhadap kepuasan pelanggan. </div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-43545828590913642432010-10-08T19:23:00.000-07:002010-10-08T19:24:06.986-07:00PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN, MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN, DAN PENGELOLAAN MEREK TERHADAP KUALITAS HUBUNGAN FRANCHISE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENJUALAN<div style="text-align: justify;"> Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek terhadap kualitas hubungan franchise dan pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja penjualan. Berdasarkan teknik purposive sampling, didapatkan sampel sejumlah 130 perusahaan franchise di Semarang dan Yogyakarta. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows 11.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hubungan franchise, dan kualitas hubungan franchise berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penjualan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan kinerja penjualan, perlu memperhatikan faktor-faktor seperti kualitas hubungan franchise kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek, karena faktor-faktor tersebut terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja penjualan. Implikasi teoritis dan saran-saran bagi penelitian mendatang juga diuraikan pada bagian akhir dalam penelitian ini</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-51970530150461508352010-10-08T19:22:00.000-07:002010-10-08T19:23:11.322-07:00STRATEGI ALIANSI: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESANNYA SERTA IMPLIKASINYA PADA KEUNGGULAN BERSAING<div style="text-align: justify;">Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh atribut aliansi, resolusi konflik, perilaku komunikasi, kepercayaan, komitmen, dan lingkungan terhadap kesuksesan strategi aliansi dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Sampel penelitian ini adalah toko-toko komputer PT. Kahar Duta Sarana, sejumlah 156 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut aliansi, resolusi konflik, perilaku komunikasi, kepercayaan, komitmen, dan lingkungan berpengaruh terhadap kesuksesan strategi aliansi dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Manajer perusahaan PT. Kahar Duta Sarana dalam meningkatkan kesuksesan aliansi perlu lebih memperhatikan atribut aliansi dan perilaku komunikasi daripada variabel lainnya, hal ini dikarenakan atribut aliansi dan perilaku komunikasi mempunyai koefisien yang paling tinggi yaitu sebesar 0,23. Manajer perusahaan PT. Kahar Duta Sarana dalam meningkatkan keunggulan bersaing perlu memperhatikan kesuksesan aliansi, hal ini dikarenakan kesuksesan aliansi mempunyai koefisien yang tinggi yaitu sebesar 0,31.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-7303406098927672322010-10-08T19:20:00.002-07:002010-10-08T19:22:16.788-07:00ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA<div style="text-align: justify;">Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum penjualan perdana. Saham-saham yang tercatat di pasar perdana pada umumnya diminati investor karena memberikan initial return. Return ini mengindikasikan terjadinya underpricing saham dipasar perdana ketika masuk pasar sekunder. Underpricing adalah kondisi dimana harga saham pada waktu penawaran perdana relative terlalu murah dibandingkan harga dipasar sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variable-variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing pada sektor saham keuangan di bursa efek Jakarta untuk periode 2000-2006. Factor-faktor tersebut adalah Debt to Equity Rasio, Return On Assets, Earning per Share, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham. Pada periode tersebut terdapat 28 perusahaan sektor keuangan yang dapat digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini mengunakan regresi berganda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variable Debt to Equity Rasio, Return On Assets, Earning per Share, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Prosentase Penawaran Saham terhadap tingkat underpricing Hasil analisis regresi secara parsial menunjukan bahwa hanya Earning Per Share yang berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Sedangkan secara simultan diperoleh hasil variabel Debt to Equity Rasio, Return On Assets, Earning per Share, Umur perusahaan, Ukuran Perusahaan, Prosentase Penawaran Saham tidak berpengaruh secara signifikan tehadap underpricing. </div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-22366838053425880752010-10-08T19:20:00.001-07:002010-10-08T19:20:54.013-07:00ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN NILAI KAPITALISASI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2002 s.d 2006<div style="text-align: justify;">Latar belakang dilakukannya penelitian yang berjudul Analisis Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap Return Saham , adalah karena adanya kondisi ekonomi yang tidak stabil yang menyebabkan fluktuasi kinerja keuangan beberapa perusahaan dan adanya inkosistensi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh faktor-faktor fundamental dan nilai kapitalisasi pasar terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002 – 2006.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1) terdaftar di BEI selama jangka waktu 2002-2006 dan berupa perusahaan Manufaktur. (2) tersedia laporan keuangan selama tahun 2002-2006. (3) selalu memperoleh laba (4)dan tidak memiliki ekuitas negatif. Data yang dibutuhkan diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002-2004 yang diperoleh jumlah sampel 49 perusahaan. Teknik Analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Uji hipotesis menggunakan t statistik untuk menguji pengaruh variabel secara parsial dan Uji f-statistik untuk menguji variabel secara bersama-sama terhadap return saham dengan level of significance 5%. Selain itu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000%. Secara parsial hanya variabel Return on Asset (ROA), Price to Book Value (PBV) dan nilai kapitalisasi pasar yang berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI tahun 2002-2006 karena signifikansi kurang dari 5 % yaitu berturut-turut sebesar 1,2 % , 2,6 %, 0,8 % . Sedangkan Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Kemampuan prediksi dari kelima variabel secara simultan adalah sebesar 8,8 %. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kinerja faktor fundamental yang diukur dengan Return on Asset (ROA), Price to Book Value (PBV) dan kapitalisasi pasar digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham perusahaan Manufaktur di BEI pada periode 2002-2006.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-28540448679349679122010-10-08T19:19:00.001-07:002010-10-08T19:19:59.054-07:00ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAYA TENAGA PENJUAL GUNA MENINGKATKAN KINERJANYA<div style="text-align: justify;">Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk menguji apakah ada pengaruh dari kepercayaan diri, tantangan pekerjaan, umpan balik manajer, dan ambiguitas peraturan terhadap upaya tenaga penjual. Kedua, untuk menguji apakah ada pengaruh upaya tenaga penjual terhadap kinerja tenaga penjual. Ketiga, untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap upaya tenaga penjual Bank Mandiri Regional Loan Sales 7 Semarang. Populasi penelitian ini adalah tenaga penjual Bank Mandiri Regional Loan Sales 7 Semarang. Sampel sebanyak 114 orang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedang pengukuran data menggunakan 10 skala (skala 1 – sangat tidak setuju – sampai dengan skala 10 – sangat setuju). Data dianalisis dengan menggunakan SEM melalui program AMOS 16.0. Hasil komputasi untuk menguji model yang diajukan menunjukkan hasil yang dapat diterima. Hasil analisis SEM menunjukkan semua hipotesis yang diajukan dapat diterima dan kepercayaan diri merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap upaya tenaga penjual. Penelitian ini berimplikasi, baik secara teoritis maupun manajerial. Pada tataran teoritis, studi ini mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang mengatakan upaya tenaga penjual merupakan pendahulu dari kinerja tenaga penjual . Pada tataran manajerial, studi ini memberi sumbangan kepada pengambil keputusan untuk lebih memperhatikan kepercayan diri apabila ingin meningkatkan upaya tenaga penjual Bank Mandiri Regional Loan Sales 7 Semarang.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-43823367131156208802010-10-08T19:17:00.000-07:002010-10-08T19:18:23.140-07:00ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP LAYANAN INTERNET BANKING MANDIRI<div style="text-align: justify;">Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan. Permasalahan penelitian ini adalah masih rendahnya nasabah PT Bank Mandiri yang melakukan aktivasi di bewsite resmi Mandiri. Dalam penelitian ini diajukan model penelitian untuk menganalisis minat beli terhadap layanan Internet Banking Mandiri dengan menguji faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu daya tarik iklan, kompetrensi tenaga penjualan, dan nilai nilai pelanggan. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang karyawan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan nasabah Bank Mandiri. Alat analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana pada program SPSS. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model penelitian mempunyai kesesuaian yang baik, dan semua hipotesis penelitian dapat dibuktikan. Kesimpulan yang diambil adalah daya tarik iklan dan nilai pelanggan secara siginifikan berpengaruh terhadap minat beli. Namun kompetensi tenaga penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, meskipun berpengaruh positif pula pada minat beli. </div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-32139589259394945792010-10-08T19:14:00.000-07:002010-10-08T19:16:24.558-07:00ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN<div style="text-align: justify;"> Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Obyek penelitian ini adalah RSUD Kota Semarang. Permasalahan penelitian merujuk pada fenomena data pada RSUD Kota Semarang, yang ditunjukkan tingkat absensi atau kemangkiran rata – rata yang mencapai 4 – 5 persen. Permasalahan yang muncul adalah : bagaimana meningkatkan kinerja karyawan. Sebuah permodelan telah dibangun dan lima hipotesis penelitian telah dirumuskan. Metode sampel menggunakan Stratified Proportional Random Sampling. Penelitian ini mempergunakan 120 responden dan keseluruhan responden adalah karyawan dari RSUD Kota Semarang. Analisis data mempergunakan Structural Equation Model dengan program komputer Amos 4.01. Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-10032957392796408472010-10-07T19:29:00.001-07:002010-10-07T19:29:36.863-07:00ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH PROGRAM REKAPITALISASI (Periode 1994-2004)<div style="text-align: justify;">Krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada tahun 1997 memberi dampak pada perekonomian Indonesia termasuk pada sektor perbankan. Bank yang tidak kuat akhirnya menutup usahanya. Krisis perbankan ini berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap bank. Pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk menyehatkan kembali perbankan sehingga banyak bank yang tidak sehat diliquidasi dan bank yang krang sehat dibina dan ditangani pemerintah dengan dilakukannya program rekapitalisasi perbankan supaya bank-bank tersebut kembali menjadi bank yang sehat. Pada tanggal 13 Maret 1999 pemerintah mengumumkan 9 bank yank diwajibkan mengikuti program rekapitalisasi, bank tersebut adalah Bank Bali, BNI, Niaga,Lippo, BII, NISP, Panin, Danamo dan BCA. Penelitian ini ingin mengevaluasi bagaimana perbedaan kinerja yang diukur menggunakan rasio-rasio keuangan yang diukur dengan rasio CAMEL bank Go-public rekap sebelum dan sesudah program rekapitalisasi itu dijalankan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah CAR, Return on Risked Asset (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Biaya Operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar (LQ1), kredit terhadap dana yang diterima (LQ2). Dalam penelitian ini perbandingan kinerja sebelum dan sesudah program rekapitalisasi dilakukan antar waktu, yaitu dengan membandingkan kinerja tiap tahunnya. Pengujian statistik menggunakan alat uji yaitu Wilcoxon’s Signes Rank Test. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa rasio yang terdapat perbedaan yang signifikan adalah CAR, NPM, LQ2. sedangkan RORA, ROA, BOPO, LQ1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-8068854722245120922010-10-07T19:28:00.001-07:002010-10-07T19:28:52.915-07:00ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP TERHADAP MEREK UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG<div style="text-align: justify;">Kualitas pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari penampilan profesional personil rumah sakit, efisiensi dan efektivitas pelayanan serta kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh keseluruhan pelayanan: pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-obatan, sarana dan peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik rumah sakit serta pelayanan administrasi. Penelitian ini adalah penelitian observasional, data diambil menggunakan prosedur purposive sampling dengan jumlah sampel 120 orang, sedangkan sampel dan populasi diambil menggunakan metode proporsional stratified random sampling, dimana respondennya adalah pasien/keluarga pasien Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang dengan lama inap minimal 3 hari. Alat analisis yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) pada program AMOS 7,01. Hasil analisis SEM memenuhi kriteria Goodness of Fit Index, yaitu sebagai berikut : nilai chi square 109.976, probability 0.174, GFI 0.902, AGFI 0.863, TLI 0.981, CFI 0.984, CMIN/DF 1.134, dan RMSEA 0.034. Dari hasil analisis data terlihat bahwa dari empat hipotesis, hanya tiga hipotesis yang diterima yaitu 1. Derajat pendukung fisik secara positif dan signifikan mempengaruhi sikap terhadap merek rumah sakit, 2. Kualitas pengalaman pemasaran secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap sikap terhadap merek rumah sakit, 3. Sikap terhadap merek rumah sakit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Kualitas hubungan pegawai dengan pasien tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sikap terhadap merek rumah sakit.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-14777701337514690142010-10-07T19:27:00.000-07:002010-10-07T19:28:09.224-07:00FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA<div style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Debt To Total Asset (DTA), Cash Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Kepemilikan Institusional (KI), Pertumbuhan Net Sales (Growth), dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen dan Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen periode 2004 hingga 2006. Selain itu juga dilakukan Chow Test untuk mengetahui perbedaan pengaruh Debt To Total Asset (DTA), Cash Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Kepemilikan Institusional (KI), Pertumbuhan Net Sales (Growth), dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen dan Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen. Sampel penelitian terdiri dari 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2004 hingga 2006. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah pengamatan pada perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen sebanyak 60 dan pada perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen sebanyak 60. Data yang diteliti diperoleh dari ICMD dan Laporan Keuangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan Chow Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Asset (ROA) dan Kepemilikan Institusional (KI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen sedangkan pada perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen variabel Return On Asset (ROA) dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen payout Ratio (DPR). Hasil penelitian juga menunjukkan nilai adjusted R2 perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen sebesar 22,2 %, perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen sebesar 58,8 % serta gabungan perusahaan sebesar 42,1 %. Hasil uji F menunjukkan bahwa pada perusahaan yang sebagian sahmnya dimiliki manajemen, perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen, serta gabungan perusahaan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil Chow Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh Debt To Total Asset (DTA), Cash Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Kepemilikan Institusional (KI), Pertumbuhan Net Sales (Growth), dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki manajemen dan Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam melakukan investasi</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-53045104160888409752010-10-07T19:26:00.000-07:002010-10-07T19:27:17.178-07:00MEMBANGUN LOYALITAS NASABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEUNGGULAN PRODUK<div style="text-align: justify;">Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Institude of Service Management Studies (InfoBank No.345 Edisi Desember 2007), Bank Bukopin memiliki kualitas pelayanan yang baik, menduduki peringkat ke empat. Namun menurut hasil survey dari MarkPlus dan Biro Riset Infobank, (Infobank No.334 Edisi Januari 2007) mengenai loyalitas nasabah khususnya tabungan, Bank Bukopin belum menduduki peringkat 10 besar. Dengan melihat permasalahan yang ada, maka penelitian ini diarahkan untuk menganalisis mengenai bagaimana meningkatkan loyalitas nasabah PT. Bank Bukopin, dengan didukung peningkatan kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan perusahaan dan meningkatkan keunggulan produk. Data penelitian dikumpulkan dari 135 nasabah tabungan bank Bukopin dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup. Jawaban responden terhadap atas pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan nilai indeks dan regresi berganda yang dijalankan dengan program SPSS sedangkan jawaban atas pertanyaan terbuka dianalisis secara kualitatif. Hasil pengujian analisis nilai indeks menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, keunggulan produk, dan loyalitas nasabah termasuk dalam kategori sedang. Hasil hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan Bank Bukopin dan keunggulan produk juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah tabungan Bank Bukopin. Berdasarkan hasil penelitian, loyalitas nasabah ditingkatkan melalui petugas cutomer service yang khusus menangani nasabah dengan perhatian lebih, membuat pelayanan standar marketing kepada nasabah prioritas dan bukan prioritas, mendesign ulang baju seragam karyawan yang dilakukan setiap tahun yang disesuaikan dengan perkembangan mode dengan tetap mengedepankan kesopanan dan kenyamanan pemakai, manajemen waktu untuk istirahat teller, mengadakan standarisasi pengetahuan produk knowledge bagi semua karyawan bank, menciptakan sistem antrian elektronik yang efektif, perlu dibuat buku saku kecil sebagai pedoman untuk melakukan transaksi e-banking secara lengkap, membuat produk tabungan yang menarik sesuai kebutuhan, keinginan, dan kemampuan nasabah sehingga dapat dinikmati oleh semua nasabah, melampirkan polis asuransi pada pembukaan rekening tabungan, memberi hadiah undian tambahan yang lain agar kesempatan nasabah untuk memperoleh hadiah undian lebih besar, dan hadiah langsung yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nasabah terbanyak.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-63029653757239469462010-10-07T19:24:00.000-07:002010-10-07T19:26:21.467-07:00ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PROPORSI KOMITE AUDIT INDEPENDENManajemen laba merupakan usaha pihak manajer yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang menyesatkan pengguna laporan keuangan untuk kepentingan pihak manajer. Tidak konsistennnya hasil penelitian-penelitian terdahulu menarik peneliti untuk melakukan pengujian kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh resputasi auditor, proposi dewan komisaris independen, leverage, kepemilikan manajerial dan proporsi komite audit independen terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini membuktikan bahwa (1) reputasi auditor signifikan mempengaruhi manajemen laba, ditunjukkan dengan nilai signifikansi uji sebesar 0,002 <> 0,05. (3) Laverage tidak signifikan mempengaruhi manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,430 > 0,05. (4) Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,046 <>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-33449537996322014442010-10-07T19:22:00.000-07:002010-10-07T19:24:38.725-07:00ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ YG DIAUDIT OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERSKALA BESAR & KECIL<div style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Berskala Besar dan Kantor Akuntan Publik Berskala Kecil dan untuk menganalisis perbedaan antara return pada perusahaan di BEJ yang diaudit oleh Kantor Akuntan Berskala Besar dan Kantor Akuntan Berskala Kecil. Sampel penelitian ini sebanyak 59 perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta, dengan metode pooling data (tahun 2004 - 2006), sehingga jumlah sampel (n) = 177. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Hasil penelitian bahwa secara parsial (individu) tidak terdapat pengaruh yang signifikan Manajemen Laba terhadap Return Saham, baik perusahaan yang diaudit oleh KAP Besar maupun KAP Kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen perusahaan tidak berpengaruh signifikan pada kenaikan return saham perusahaan. Pada uji Chow Test diperoleh nilai F hitung sebesar 12,10 lebih besar dibandingkan F tabel taraf signifikansi 5% sebesar 7,88 sehingga diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan return saham yang diaudit oleh KAP Besar dan KAP Kecil. Kecenderungan tindakan manajemen laba (rata-rata nilai diskresioner akrual) pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Besar sebesar 0,0031 sedangkan tindakan manajemen laba (rata-rata nilai diskresioner akrual) pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Kecil sebesar 0,0049 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP Besar lebih kecil kecenderungan melakukan manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP Kecil.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-29502623807337809752010-10-07T19:21:00.000-07:002010-10-07T19:22:19.146-07:00ANALISIS PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, INSIDER OWNERSHIP, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN<div style="text-align: justify;">Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Cash Ratio, DER, Kepemilikan saham manajemen, IOS, dan ROA terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan otomotif yang listed di BEI periode 2004-2006. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: (1) perusahaan yang selalu menyajikan laporan keuangan per Desember 2004-2006, (2) perusahaan yang sahamnya ikut dimiliki manajemen per Desember 2004-2006 dan (3) perusahaan yang secara kontinyu membagikan dividen per Desember 2004-2006. Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2007). Diperoleh jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan dari 21 perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan hasil penelitian tidak ditemukan ditemukan adanya penyimpangan asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis pada perusahaan otomotif menunjukkan bahwa Cash Ratio, DER, IOS, dan ROA secara parsial signifikan terhadap DPR di BEI periode 2004-2006 pada level of significance kurang dari 5%, sedangkan kepemilikan saham manajemen, tidak signifikan terhadap DPR dengan level of significance lebih besar dari 5%.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-1741108855670630452010-10-05T19:54:00.001-07:002010-10-05T19:54:45.649-07:00ANALISIS PENGARUH TOTAL ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA<div style="text-align: justify;">Sesuai dengan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 yang mewajibkan agar perusahaan mencantumkan laporan aus kas sebagai bagian dari laporan keuangan, maka penelitian ini berusaha untuk menguji pengaruh total arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh total arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sample perusahaan – perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 selama tahun 2002 – 2004. Tercatat dari 58 perusahaan menjadi anggota populasi, namun hanya sebanyak 19 perusahaan yang digunakan sebagai sampel karena secara konsisten telah empat kali berturut- turut masuk dalam perhitungan indeks LQ-45. Teknik analisis regresi berganda dilakukan guna menguji hipotesis yang ada. Hasil penelitian ini adalah total arus kas dan laba akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dari persamaan regresi, diperoleh hasil bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan total arus kas terhadap harga saham. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan semakin tinggi laba akuntasi suatu perusahaan maka harga saham juga akan semakin meningkat, karena dengan laba akuntansi yang tinggi akan menarik respon positif dari para investor yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya harga saham. demikian pula dengan komponen arus kas. Komponen arus kas yang terdiri atas arus kas operasi, investasi dan pedanaan juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Pengaruh yang paling dominan terhadap harga saham berasal dari arus kas operasi, karena arus kas operasi yang menunjukkan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan merupakan suatu indikator yang menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk operasional perusahaan tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu, antara lain penelitian dari Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000), dan diharapkan dari penelitian ini para investor yang berinvestasi pada suatu perusahaan memperhatikan informasi yang berasal dari laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan tersebut.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-48980975204608750542010-10-05T19:53:00.000-07:002010-10-05T19:54:05.183-07:00ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, BOPO, NIM DAN LDR TERHADAP ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2004-2007)<div style="text-align: justify;">Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut bank untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor. Investor sebelum menginvestasikan dananya memerlukan informasi mengenai kinerja perusahaan. Pengguna laporan keuangan bank membutuhkan informasi yang dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Data diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan periode waktu tahun 2004 hingga 2007. Jumlah populasi penelitian ini adalah 29 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan dengan melewati tahap purposive sample. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA), selain itu BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan perbankan. Sedangkan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini diharapkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dijadikan pedoman, baik oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengelolaan perusahaan, maupun oleh para investor dalam menentukan strategi investasi.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-62825402697197973862010-10-05T19:52:00.001-07:002010-10-05T19:52:57.567-07:00MEMBANGUN STRATEGI BISNIS MELALUI FASILITAS KREDIT BANK DAN LINGKUNGAN USAHA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN<div style="text-align: justify;">Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh fasilitas kredit bank dan lingkungan terhadap strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Sampel penelitian ini adalah UMKM yang menjadi nasabah PT. BRI (persero) Tbk. Cabang Purwodadi, sejumlah 121 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa fasilitas kredit bank dan lingkungan berpengaruh positif terhadap strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa fasilitas kredit bank berpengaruh signifikan terhadap strategi bisnis dengan nilai regressi sebesar 0,36; lingkungan berpengaruh signifikan terhadap strategi bisnis dengan nilai regressi sebesar 0,45; fasilitas kredit bank berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai regressi sebesar 0,30; lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai regressi sebesar 0,36; dan strategi bisnis berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai regressi sebesar 0,23;</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-61921451637243027652010-10-05T19:51:00.000-07:002010-10-05T19:52:17.853-07:00ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, KURS DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS LQ45<div style="text-align: justify;">Penelitian ini menganalisa pengaruh variabel-variabel ekonomi makro terhadap kinerja saham. Dengan mengetahui variabel makro mana saja yang berpengaruh, maka hasilnya akan menjadi referensi bagi investor untuk berinvestasi pada pasar saham. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunankan metode regresi linier berganda dengan menggunakan variabel independen Inflasi, suku bunga, kurs $ dan jumlah uang beredar terhadap variabel dependen indeks LQ45 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel inflasi saja yang tidak berpengaruh terhadap kinerja saham indeks LQ45. Suku bunga dan jumlah uang beredar berpengaruh negatif , sedangkan kurs $ berpengaruh secara positif. Pengaruh suku bunga dan jumlah uang beredar secara negatif mendukung hasil penelitian sebelumnya, namun pengaruh kurs secara positif merupakan hasil yang anomali dan tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-49355893806853445002010-10-05T19:50:00.000-07:002010-10-05T19:51:27.814-07:00ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IKLAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SIKAP MEREK Studi Kasus Pada Iklan Ponds<div style="text-align: justify;"> Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersaing diantaranya adalah selalu berusaha mendapatkan cara terbaik untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengkomunikasikan produknya dengan beriklan. Melalui iklan produsen dapat menyampaikan kelebihan atau kekurangan produk, begitu juga melalui iklan konsumen dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan produk tersebut.. Iklan cenderung dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk Oleh karena itu beriklan dituntut efektif agar memberi pengaruh positif terhadap proses pembelian konsumen. Agar Efektif iklan harus memiliki daya tarik yang tinggi, harus kreatif dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan endorser yang memiliki kredibilitas tinggi. Iklan dengan daya tarik tinggi adalah bila memenuhi 3 indikator yaitu meaningful, destinctive dan believable. Iklan kreatif adalah bila memenuhi indikator unik, smart dan mengundang rasa ingin tahu. Endorser yang kredibel adalah endorser yang memnuhi 3 indikator yaitu popular, terpercaya dan expertise, sedangkan iklan yang efektif adalah iklan yang pesannya dipahami, iklannya diingat dan mereknya dikenali. Endorser yang kredibel dan iklan yang efektif dapat memberikan efek positif pada pembentukan sikap positif konsumen pada merek yang diiklankan. Penelitian dilakukan kepada 100 responden yang memenuhi syarat dengan memberikan kuesioner untuk diisi lengkap,.dari hasil analisis SEM menunjukkan model memenuhi Goodness of fit index, sehingga dapat dikatakan model penelitian ini layak untuk digunakan. Pengujian atas hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa ke tujuh hipotesis telah memenuhi syarat diterima yaitu nilai CR> 2 dengan Probability <></div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-18456663385410441932010-10-05T19:49:00.000-07:002010-10-05T19:50:26.567-07:00ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKUITAS MEREK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI ULANG<div style="text-align: justify;">Mengelola ekuitas merek menjadi bahasan penting bagi pelaku pemasaran dan akademisi. Pada perusahaan jasa, seperti HORECA, perusahaan dapat mendorong minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang melalui ekuitas merek yang tinggi. Permasalahan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan ekuitas merek yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat beli ulang. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah permodelan dan empat hipotesis telah dirumuskan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 reponden yang merupakan pengunjung kedai kopi DÔME di Surabaya. Alat analisis yang digunakan adalah Stuctural Equation Modelling (SEM) pada program AMOS 7.0. Hasil analisis SEM memenuhi kriteria Goodness of Fit yaitu : chi square = 129,585; probability = 0,123; GFI = 0,887; AGFI = 0,846; CFI = 0,976; TLI = 0,971; RMSEA = 0,036; dan CMIN/DF = 1,140. Dari hasil analisis data diketahui bahwa dari empat hipotesis, hanya tiga hipotesis yang dapat diterima. Hasil analisis tersebut adalah: 1. Country of origin perception secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, 2. Promosi penjualan secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, 3. Physical environment secara positif dan signifikan mempengaruhi ekuitas merek, dan 4. Ekuitas merek secara positif dan signifikan mempengaruhi minat beli ulang.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-1877869470948815452010-10-05T19:48:00.002-07:002010-10-05T19:49:35.134-07:00ANALISIS STRATEGI INOVASI dan DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN<div style="text-align: justify;">Strategi inovasi adalah faktor yang paling penting dalam industri baik kecil, menengah maupun besar terutama untuk meningkatkan produktivitas dan keandalan operasional perusahaan. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan strategi inovasi adalah orientasi kepemimpinan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan tingkat investasi perusahaan dalam menunjang inovasi yang implikasinya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel guna menjawab pertanyaan permasalahan bagaimana staregi inovasi usaha kecil menengah (UKM) di Kota Semarang yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini memberikan implikasi teiritis serta implikasi manajerial mengenai langkah yang harus diambil oleh usaha kecil menengah untuk meningkatkan kinerja perusahaannya melalui orientasi kepemimpinan, strategi inovasi dan tingkat investasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM manufaktur yang ada di Kota Semarang. Dari 200 kuesioner ternyata hanya 119 UKM yang dijadikan sebagai objek penelitian, karena sebanyak 31 UKM ternyata tidak dapat ditemui pada saat pengumpulan data sebanyak 50 UKM tidak mengembalikan kuesioner yang diberikan. data dari responden tersebut kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan model penelitian yang dikembangkan dari kerangaka teoritis menggunakan analisis konfirmatori SEM. Dari hasil analisis terlihat bahwa kelima hipotesis diterima. Orientasi kepemimpinan terbukti berpengaruh positif terhadap strategi investasi, dan berpengaruh langsung pada tingkat investasi dan kinerja perusahaan. Straegi inovasi terbukti berpengaruh positif terhadap tingkat investasi dan tingkat investasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-87820229159691902332010-10-05T19:48:00.001-07:002010-10-05T19:48:54.097-07:00ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP RETURN ON EQUITY<div style="text-align: justify;">Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Debt to Equity Ratio (DER), Profit Margin on Sales (PMS), Total Asset Turnover, Institutional Ownership and Insider Ownership terhadap Return on Equity (ROE). Data diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) Perusahaan non finance yang listed di BEJ yang selalu menyajikan laporan keuangan selama periode pengamatan (2004-2006); (2) Perusahaan non finance yang listed di BEJ yang sahamnya ikut dimiliki oleh manajemen selama periode pengamatan (2004-2006) dan (3) Perusahaan yang listed di BEJ yang membagi dividend dan yang tidak membagi dividen selama periode pengamatan (2004- 2006). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersamasama dengan level of significance 5%. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel DER, PMS dan TAT secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan yang membagikan dividend. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak membagikan dividend, hanya DER yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi investor untuk menanamkan dananya kedalam perusahaan non keuangan yang listed di BEJ dalam aktivitas investasinya karena kondisi ini sangat menguntungkan bagi investor.</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064401143424743294.post-33053895377840870602010-10-05T19:47:00.000-07:002010-10-05T19:48:04.179-07:00KUALITAS LAYANAN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KEMAMPULABAAN<div style="text-align: justify;">Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh posisi produk, posisi persaingan, dan kondisi lingkungan strategis terhadap kualitas layanan dalam meningkatkan kinerja kemampulabaan. Penggunaan variable-variabel tersebut berdasarkan hasil penelitian terdahulu, yaitu: Parasuraman et al., (1988); Barney (1991); Craig dan Hart (1992); Mc Carthy dan Perreault, (1996); Gupta dan Wilemon, (1997); Jaworski dan Kohli (1997); Wind dan Mahajan (1997); Collis dan Montgomerry (1998); dan Jap (1999). Sampel penelitian ini adalah mitra kerja PT. (persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, sejumlah 125 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data, Hasil analisis menunjukkan bahwa posisi produk, posisi persaingan, dan kondisi lingkungan strategis berpengaruh terhadap kualitas layanan dalam meningkatkan kinerja kemampulabaan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa posisi produk berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan dengan nilai estimasi sebesar 0,28; posisi persaingan berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan dengan nilai estimasi sebesar 0,29; kondisi lingkungan strategis berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan dengan nilai estimasi sebesar 0,24; dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kinerja kemampulabaan dengan nilai estimasi sebesar 0,34</div>penulishttp://www.blogger.com/profile/09259166513921782294noreply@blogger.com0