Laman

5 Okt 2010

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS

Penelitian tentang penurunan kinerja organisasi dan turnaround perlu diangkat sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa tahun yang lalu banyak perusahaan yang bangkrut pada saat krisis ekonomi. Financial distress adalah penurunan kondisi keuangan perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Dengan adanya masalah penurunan kinerja tersebut dan usaha mencapai perbaikan kinerja (misalnya turnaround), sangat penting bagi para peneliti dan praktisi untuk menelaah faktor faktor yang berpengaruh signifikan dalam mencapai keberhasilan turnaround. Kita mengetahui bahwa penurunan kinerja perusahaan adalah akibat kemerosotan sumber daya perusahaan, maka untuk mengatur proses turnaround, manager harus menahan kemerosotan sumber daya perusahaan, menggunakan sumber daya secara efisien dengan memberdayakan sumber daya yang ada ataupun mengurangi sumber daya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari faktor – faktor organisasi seperti kecenderungan tingkat kesehatan perusahaan, tersedianya free assets, ukuran perusahaan, pengurangan aset, turnover CEO dan pengurangan karyawan terhadap keberhasilan turnaround atau prediksi perbaikan kinerja keuangan pada perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2000 – 2005. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data keuangan dari tahun 2001-2003 diproses menjadi variabel independen, dan data keuangan tahun 2000-2005 digunakan sebagai patokan untuk menentukan status recovery yang menggunakan model z score Altman (1984). Penelitian ini menggunakan 125 perusahaan non keuangan sebagai sampel penelitian yang terdiri dari 104 perusahaan yang tidak terecovery dan 21 perusahaan terecovery. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan model analisis menggunakan variabel indipenden tahun 2001-2003. Hasil analisis data dengan menggunakan regresi logistik menyatakan bahwa model analisis menghasilkan ketepatan prediksi yaitu 88%, dan variabel kecenderungan tingkat kesehatan perusahaan, ukuran perusahaan (size), dan tersedianya free assets berpengaruh signifikan terhadap prediksi probabilitas kondisi recovery dengan tingkat signifikansi 5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar