Laman

5 Okt 2010

ANALISIS PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE, DAN RESIKO SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD (Studi Kasus pada saham-saham LQ45 Periode 2003-2005)

Dalam melakukan investasi, Investor memiliki kebebasan untuk memilih jenis saham perusahaan yang go public. Selain memilih saham, investor juga memiliki kebebasan dalam membeli jumlah lembar saham dan lamanya memegang financial asset tersebut. Akan tetapi investor harus memiliki pertimbangan untuk mengurangi resiko sampai serendah-rendahnya untuk mendapatkan gain yang optimal. Jika investor memprediksikan bahwa saham perusahaan yang dibelinya tersebut dapat menguntungkan, maka investor akan cenderung menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lebih lama, tentunya dengan harapan bahwa harga jual saham tersebut akan lebih tinggi dimasa yang akan datang dan sebaliknya. Oleh karena itu lama tidaknya seorang investor menahan dananya pada suatu saham perusahaan tertentu untuk waktu tertentu yang disebut Holding Period merupakan hal yang menarik untuk di teliti. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah terdapat pengaruh dari bidask spread, market value dan Resiko Saham terhadap Holding Period. Penelitian ini menguji Holding Period pada saham-saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Sampel dari penelitian ini menggunakan 17 perusahaan yang selalu terdaftar di LQ45. Penelitian ini menggunakan data harian, dengan perhitungan Holding Period menggunakan rata-rata harian selama satu semester. Analisis yang digunakan adalah uji t, dan regresi berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price, jumlah saham beredar, volume perdagangan saham, serta bid dan ask price. Dari hasil penelitian Adjusted R2 diperoleh nilai 38,6% variasi holding period dapat dijelaskan oleh ketiga variabel yaitu bid-ask spread, market value dan Resiko saham sedangkan 61,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sedangkan dari hasil uji t diperoleh bukti bahwa variabel bid-ask spread, dan market value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period. Disamping itu variabel Resiko Saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap holding period. Ketiga hasil tersebut telah teruji dengan signifikasi α = 5% dan yang paling berpengaruh terhadap holding period adalah resiko saham. Dari hasil uji F diperoleh bukti bahwa bid-ask spread, market value dan Resiko saham secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap holding period saham. Dari hasil penelitian ini maka para investor dipasar modal diharapkan lebih memperhatikan faktor Resiko Saham, karena memberikan informasi yang sangat penting bagi investor. Jika Resiko saham meningkat (ketidakpastian saham tersebut makin besar) maka sebaiknya cepat melepas saham perusahaan tersebut dan jika Resiko Saham menurun (ketidakpastian saham tersebut makin kecil) maka dapat menahan saham perusahaan tersebut lebih lama. Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu bid-ask spread dan market value. Semakin tinggi bid-ask spread dan market value maka akan semakin lama saham tersebut akan dimiliki oleh investor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar